Iklan RBTV Dalam Berita

Jenis Awan yang Paling Berbahaya untuk Penerbangan, Pesawat Bisa Tiba-tiba Kehilangan Ketinggian

Jenis Awan yang Paling Berbahaya untuk Penerbangan, Pesawat Bisa Tiba-tiba Kehilangan Ketinggian

Awan Paling Berbahaya untuk Penerbangan,--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Jenis awan yang paling berbahaya untuk penerbangan, peswat bisa tiba-tiba kehilangan ketinggian.

Dalam dunia penerbangan, keselamatan penumpang dan awak pesawat adalah prioritas utama. Pesawat, meskipun dirancang untuk menghadapi berbagai kondisi cuaca, tetap saja dapat terancam oleh fenomena alam tertentu.

BACA JUGA:Operasi Zebra 2024 Berakhir 27 Oktober, 14 Titik Operasi Zebra 2024 Jakarta di Mana Saja?

Salah satu faktor cuaca yang paling berbahaya bagi penerbangan adalah jenis awan. Di antara berbagai jenis awan, awan cumulonimbus menempati posisi paling berbahaya.

Awan cumulonimbus dikenal sebagai "awan badai" karena kemampuannya untuk memproduksi hujan lebat, kilat, dan bahkan tornado. Awan cumulonimbus bisa menjadi ancaman serius bagi pesawat yang sedang terbang.

BACA JUGA:Peluang Kerja di BPJS Kesehatan Terbaru Oktober 2024 untuk 6 Posisi dan Persyaratannya

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa turbulensi yang dihasilkan oleh awan ini bisa mengguncang pesawat dengan sangat kuat, bahkan bisa membuat pesawat kehilangan ketinggian secara tiba-tiba.

Ini menunjukkan bahwa meskipun pesawat terbang dirancang untuk menahan banyak tekanan, situasi yang dihasilkan oleh awan cumulonimbus dapat menciptakan kondisi yang sangat berbahaya.

Awan cumulonimbus terbentuk dari proses konveksi yang intens. Ketika udara hangat dan lembap naik ke atmosfer, ia mendingin dan mengembun, membentuk awan yang semakin besar dan padat.

BACA JUGA:8 Pria yang Punya Istri Terbanyak di Dunia, 3 Diantaranya Berasal dari Indonesia

Awan ini dapat tumbuh hingga mencapai lapisan troposfer atas, di mana suhu sangat rendah. Hal ini menyebabkan pembentukan es di bagian atas awan, yang pada gilirannya dapat memicu pembentukan petir.

Ketika hujan mulai turun dari awan ini, intensitasnya bisa sangat tinggi, sering kali menyebabkan genangan air dan kondisi cuaca buruk di daerah yang dilalui. Awan cumulonimbus memiliki beberapa jenis, yang masing-masing memiliki karakteristik unik, yakni:

Pertama adalah Cumulonimbus Calvus, yang ditandai dengan bagian atas yang bengkak mirip dengan awan cumulus. Pada tahap ini, tetesan air di puncaknya belum membeku menjadi kristal es.

BACA JUGA:Operasi Zebra 2024 Berakhir 27 Oktober, 14 Titik Operasi Zebra 2024 Jakarta di Mana Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: