Cassius, Buaya Terbesar di Dunia Mati di Usia 110 Tahun
Buaya Terbesar di Dunia Mati --
Habitat tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang mengunjungi Cassius sepanjang hidupnya dan menawarkan kebaikan, situs tersebut mungkin akan beroperasi dalam kapasitas terbatas selama beberapa hari ke depan karena masa berkabung.
Sementara itu, selain Cassius ada juga satu ekor buaya yang diperkirakan juga berusia ratusan tahun yakni 123 tahun. Buaya ini Bernama Henry, buaya Nil yang ditetapkan sebagai buaya tertua di dunia.
Mengutip IFL Science, Rabu (2/10/2024) Henry diyakini lahir sekitar tahun 1900 di antara rawa-rwa Delta Okavango, Botswana, Afrika Selatan. Namun pada tahun 1985 ia ditinggal di Pusat Konservasi Crocworld, Afrika Selatan.
Ulang tahun Henry akan dirayakan setiap tanggal 16 Desember, sehingga ia akan berusia 124 tahun pada akhir tahun 2024. Namun, karena ia lahir di alam liar, angka ini hanyalah perkiraan tahun belaka. Tanggal lahir aslinya tidak diketahui.
BACA JUGA:Ramai Soal Beasiswa LPDP Kementerian Keuangan akan Dihapus, Benarkah?
Tak hanya usia ratusan tahun, Henry juga dikenal memiliki ukuran tubuh yang besar dengan taring yang menakutkan. Bila rata-rata buaya Nil tumbuh hingga 4,5 meter dan berat 410 kilogram, Henry jauh lebih besar.
Ukuran tubuhnya disebutkan lebih dari 5 meter dari moncong hingga ekornya. Sedangkan beratnya mencapai angka 700 kilogram.
Sejak kedatangannya di Crocworld, Henry telah kawin sedikitnya dengan 6 betina. Dari perkawinan ini, diperkirakan ia telah menghasilkan lebih dari 10 ribu keturunan dalam waktu kurang dari 40 tahun.
Times of India menceritakan Henry adalah predator yang buas. Ia termasuk dalam spesies buaya nil yang dikenal memiliki sifat agresif.
BACA JUGA:Per 1 November, Ini Syarat Urus SIM Terbaru yang Perlu Diketahui Pemilik Kendaraan
Buaya Nil ini merupakan predator puncak yang bisa ditemukan di 26 negara di Afrika Sub-Sahara. Mereka hidup di wilayah perairan termasuk danau, sungai, hingga rawa.
Karena sifatnya yang agresif, spesies ini brutal dalam memangsa hewan lain seperti zebra dan landak. Tragisnya, ratusan orang juga menjadi korban predator ini setiap tahun.
Namun, pada awal tahun 1900-an, buaya ini diyakini telah memangsa anak-anak dari suku Botswana. Lantaran semakin banyak korban, suku tersebut meminta bantuan kepada pemburu terkenal yang juga mampu menangkap gajah pada tahun 1903. Ia adalah Sir Henry Neumann.
Alih-alih dibunuh, Neumann memilih untuk menangkapnya dan dijatuhi hukuman untuk hidup di penangkaran. Dari Neumann jugalah, buaya nil ganas ini mendapatkan namanya yakni Henry.
BACA JUGA:Baru Tahu, Ini Arti Kode yang Ada di SNTK, Buruan Cek!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: