La Nina 2024 Sudah Tiba, Ini Wilayah yang Tedampak

Pada bulan Juni-Juli-Agustus (JJA), La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir di sebagian besar wilayah Indonesia.

BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Oli Mesin Berkurang, Padahal Kolong Mesin Bersih Alias Tidak Bocor

Sementara jika terjadi pada bulan September-Oktober-November, La Nina berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia.

Dan jika terjadi pada pada Desember-Januari-Februari dan Maret-April-Mei, fenimena La Nina berdampak pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur.

"Peningkatan curah hujan saat La Nina umumnya berkisar 20-40% lebih tinggi dibandingkan curah hujan saat tahun Netral. Namun, terdapat juga beberapa wilayah yang mengalami peningkatan curah hujan lebih dari 40%," tulis BMKG.

"Pada periode puncak musim hujan Desember-Januari-Februari), La Nina tidak memberikan dampak peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian tengah dan barat sebagai akibat interaksinya dengan sistem monsun," demikian penjelasan BMKG.

BACA JUGA:Suasana Perang Mencekam, Anak-anak SD di Papua Berlindung di Bawah Meja

Dampak Positif dan Negatif La Nina di Indonesia

Dampak La Nina di Indonesia tidak sepenuhnya negatif; terdapat pula dampak positif yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan. Berikut ini dampak-dampak dari fenomena ini:

- Dampak Negatif

1. Banjir dan Badai Tropis

Curah hujan yang tinggi meningkatkan risiko banjir di berbagai wilayah. Banjir yang meluas bisa mengakibatkan kerusakan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, yang berdampak pada ekonomi dan aktivitas masyarakat sehari-hari.

BACA JUGA:Babak Baru Kasus Suap Hakim PN Surabaya, Ibu Ronald Tannur Jadi Tersangka

2. Gagal Panen

Tingginya intensitas hujan berpotensi menyebabkan lahan pertanian terendam, terutama bagi petani di daerah dataran rendah. Kondisi ini bisa menyebabkan gagal panen, yang berdampak pada pendapatan petani dan pasokan pangan nasional.

3. Masalah Kesehatan

Sumber: