Buntut Kasus Guru Tampar Siswa SD, Orang Tua Lapor KPAID

Bahkan, korban mengalami ketakutan yang cukup mendalam hingga menyebabkan ia absen dari sekolah selama beberapa hari.

Lina menjelaskan bahwa kejadian tersebut membuat anaknya terkejut dan enggan berinteraksi lagi di lingkungan sekolah.

"Anak saya sangat takut, sampai sekarang tidak mau sekolah," kata Lina.

BACA JUGA:Siswa SMP Mirip Wapres Gibran Rakabuming, Hobinya Ikut Disorot Netizen

Menurutnya, sudah delapan hari anaknya tidak masuk sekolah akibat perasaan takut dan trauma.

Meskipun keluarga berupaya membujuk korban agar mau kembali bersekolah, rasa takut masih mendominasi. Ia berharap pihak sekolah lebih berhati-hati dalam menangani kasus kekerasan, terutama terhadap anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Lina juga menuturkan bahwa pihak sekolah sempat mempertemukan anaknya dengan guru yang menamparnya.

Pertemuan tersebut direkam dalam video tanpa sepengetahuan keluarga korban, dan hal ini semakin membuat anaknya merasa tidak nyaman.

BACA JUGA:Siswa SMP Mirip Wapres Gibran Rakabuming, Hobinya Ikut Disorot Netizen

5. Kasus Diproses oleh Kepolisian dan KPAID

Menanggapi laporan dari keluarga korban, Polres Tasikmalaya kini tengah memproses kasus dugaan kekerasan terhadap anak tersebut.

Kasus ini dialihkan ke KPAID Kabupaten Tasikmalaya karena korban masih di bawah umur dan memerlukan pendampingan khusus. "Sudah ada laporannya, dan saat ini tengah diproses," ujar Aiptu Josner Ringgo dari Polres Tasikmalaya.

Sementara itu, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rianto, mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendampingi korban secara hukum dan melakukan berbagai upaya pemulihan kondisi psikologis anak.

"Kami juga akan melakukan pendampingan secara hukum dan kemudian kami melihat bahwa semoga persoalan ini tidak kembali terulang di kemudian hari, di manapun, di sekolah manapun bukan hanya semata-mata di kabupaten Tasik tetapi ditempat lain," tegasnya.

BACA JUGA:Lowongan Kerja Mandiri Utama Finance, Banyak Posisi yang Dibuka

Sumber: