6 Tokoh Pahlawan Asal Sumatra yang Turut Membawa Indonesia Menuju Kemerdekaan
Tokoh Pahlawan Nasional asal Sumatra--
Beberapa karya Raja Ali Haji dalam dunia pujangga yaitu Gurindam Dua Belas yang menjadi pembaruan sastra pada saat itu. Lalu ada kamus bahasa Melayu Riau-Lingga pertama yang menjadi kamus ekabahasa pertama di Nusantara.
BACA JUGA:Hari Kartini, Berikut Biografi R.A Kartini, Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Gender
4. Sultan Mahmud Badaruddin II
Ketika menjabat sebagai Sultan Palembang, Mahmud Badaruddin II kerap memimpin pasukannya untuk melawan penjajah Belanda dan Inggris. Salah satunya saat Perang Menteng.
Perjuangan Sultan Mahmud Badaruddin II tidaklah mudah, para penjajah begitu tertarik untuk menguasai Palembang dan seisinya.
Saat itu, pria kelahiran Palembang tahun 1767 ini berhadapan langsung dengan orang Eropa bernama Sir Thomas Stamford Raffles. Ia bersama dengan keluarganya juga pernah diasingkan ke Ternate ketika memperjuangkan tanahnya. Namanya kini diabadikan menjadi Bandara Internasional di Palembang.
BACA JUGA:Makam Dua Pahlawan, Letkol Santoso dan Mayor Salim akan Direlokasi
5. Depati Amir
Pahlawan nasional dari Sumatra selanjutnya adalah Depati Amir yang merupakan salah satu tokoh pahlawan Indonesia dari Bangka. Lahir pada tahun 1805, Depati Amir begitu aktif dalam melawan penjajah Belanda di Bangka terkait aktivitas tambang timah.
Dalam perjuangan melawan kolonial, Depati Amir selalu berkutat dalam tuntutan kepada perusahaan Belanda untuk memenuhi kewajibannya yaitu membayarkan hasil tambangnya. Inisiatifnya itu membuahkan hasil yang mendapat dukungan langsung dari masyarakat Bangka.
Belanda pun berusaha untuk menangkap Depati Amir atas tuntutan tersebut namun berujung kegagalan. Semakin hari, Depati Amir mendapat sokongan dari warga Bangka hingga etnis Tionghoa Bangka. Selain itu, para pemimpin lokal juga berpihak kepadanya.
6. Raden Inten II
Terakhir ada nama Raden Inten atau disebut Radin Intan II. Lahir pada 1 Januari 1834 di Lampung, namanya diabadikan sebagai nama Bandara dan Perguruan Tinggi. Perjuangan Raden Inten melawan Belanda ketika dirinya memperkuat benteng-benteng yang sudah ada dengan meriam, lila, dan senjata tradisional.
Bahkan, stok bahan makanan di benteng tersebut juga disiapkan mengantisipasi durasi perang yang berlangsung lama.
Benteng-benteng yang berada di kaki gunung itu memang menyulitkan musuh untuk mencapainya. Belanda pun yang ingin menaklukan Lampung itu mengirim pasukan dari Batavia sebanyak 400 orang. Namun, upaya mereka digagalkan oleh pasukan Raden Inten II.
BACA JUGA:Menolak Lupa! Ini Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 Beserta Tokoh Penting di Baliknya
Apa itu Gelar Pahlawan Nasional?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: