Iklan RBTV Dalam Berita

Daftar 16 Produk Kosmetik yang Dicabut Izin Edar Oleh BPOM, Ada Brand Dokter Richard Lee

Daftar 16 Produk Kosmetik yang Dicabut Izin Edar Oleh BPOM, Ada Brand Dokter Richard Lee

BPOM Cabut Izin Edar 16 Produk Kosmetik--

 

BACA JUGA:Heboh, Konten YouTuber Sista Khalifa Diduga Lecehkan Agama Islam

Tanggapan Masyarakat dan Reaksi Pengguna DNA Salmon

Kabar pencabutan izin ini memicu banyak reaksi dari masyarakat, khususnya para pengguna produk DNA Salmon.

Apalagi, kontroversi ini sebelumnya sudah menjadi perhatian setelah seorang kreator TikTok, Dokter Detektif, mengulas produk DNA Salmon dan menduga bahwa label produk ini hanyalah stiker yang menutupi merek skincare lain.

Tuduhan ini semakin diperkuat dengan adanya konten TikTok oleh pengguna @fanyliu_, yang membuka stiker pada botol produk DNA Salmon dan menemukan tulisan berbahasa Korea di balik stiker tersebut.

Pengguna tersebut mengaku kecewa, apalagi produk ini dibelinya dengan harga Rp2 jutaan di e-commerce resmi.

“Terasa Ditipu”, Ungkapan Kekecewaan di Media Sosial

BACA JUGA:Diserahkan Langsung Menko PMK Pratikno, Pemprov Bengkulu Dapat Hibah Rp 34,9 Miliar dari BNPB

Dalam videonya, pengguna TikTok @fanyliu_ menunjukkan rasa kecewanya setelah membuka kemasan produk yang baru saja dibelinya.

Ia membuktikan bahwa label produk bisa dikelupas dan terdapat tulisan lain di balik stiker tersebut.
produk itu dibelinya seharga Rp2 jutaan di e-commerce resmi.

"Ini gue ada buktinya gue beli baru ya," ujarnya menampilkan tangkapan layar bukti pembelian.

"Parah banget sumpah rasanya kaya ditipu, tapi ini bisa disebut penipuan gak sih?" tambahnya.

Ia pun bertanya-tanya apakah tindakan ini bisa dianggap sebagai penipuan, terutama karena produk tersebut dijual dengan harga tinggi dan diduga tidak sesuai dengan kemasannya.

Banyak warganet yang menyampaikan empati terhadap pengalaman @fanyliu_ dan turut menyayangkan adanya produk skincare yang dianggap tidak transparan.

Mereka juga mempertanyakan apakah brand-brand skincare sekelas ini benar-benar mengutamakan kualitas produk atau hanya sekedar mengikuti tren yang menggiurkan tanpa memikirkan dampaknya pada konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: