Iklan RBTV Dalam Berita

Aneh, Ratusan Burung Pipit Mati Masal Mendadak di Sekitar Bandara Ngurah Rai

Aneh, Ratusan Burung Pipit Mati Masal Mendadak di Sekitar Bandara Ngurah Rai

Kejadian Viral--

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Viral! kawanan burung pipit mati masal di kawasan Bandara Ngurah Rai, diduga ini penyebabnya.

Fenomena ratusan burung pipit mati massal di kawasan Bandara Ngurah Rai, Bali, menggemparkan publik.

BACA JUGA:Besaran Biaya Perawatan Mobil Triton Vs Hilux, Cek Mana Paling Murah

Video yang menunjukkan bangkai burung berserakan di jalanan viral di media sosial.

Petugas terlihat sibuk mengevakuasi bangkai-bangkai tersebut, sementara warganet bertanya-tanya tentang penyebab peristiwa ini.

Dua pandangan utama muncul dari analisis Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dan pakar kedokteran hewan.

BACA JUGA:Mudah, Begini Cara Cek Kampas Kopling Mobil, Bisa dilakukan Sendiri di Rumah

Analisis Pakar: Stres dan Kehilangan Habitat

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana (Unud), I Gusti Ngurah Kade Mahardika, menyebut bahwa hal itu terjadi stres akibat kehilangan habitat sebagai penyebab utama kematian burung-burung tersebut.

Menurutnya, burung pipit cenderung hidup berkoloni di pohon besar, yang mereka anggap sebagai rumah. Ketika habitat itu terganggu atau hilang, burung-burung tersebut kebingungan dan akhirnya mengalami kelelahan ekstrem.

"Saya kira pohon itu habitat mereka. Karena hilang, mereka bingung akhirnya bunuh diri massal karena kelelahan," jelas Mahardika, Minggu (24/11/2024).

Mahardika juga menyinggung kebutuhan dasar hewan, seperti makan, reproduksi, dan habitat yang stabil. Jika salah satu elemen itu terganggu, hewan-hewan bisa mengalami tekanan psikologis berat.

Hal ini tidak hanya terjadi pada burung pipit di Ngurah Rai, tetapi juga di pohon-pohon besar di kampus Universitas Udayana.

BACA JUGA:Suka Makan Petai? Ini 9 Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh

Selain stres, Mahardika tidak menampik kemungkinan lain, seperti overpopulasi di habitat tersebut. Namun, ia mengeliminasi dugaan penyakit karena hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa burung tidak terserang virus atau bakteri.

Temuan BKSDA: Sambaran Petir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: