Pilkada di Mamberamo Tengah Papua Ricuh, Salah Seorang Anggota Kepolisian Terluka Akibat Terkena Anak Panah
Pilkada di Memberamo Tengah Papua ricuh--ist
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Pilkada di Mamberamo Tengah Papua ricuh, salah seorang anggota kepolisian terluka akibat terkena anak panah.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 yang diselenggarakan pada Rabu, 27 November 2024, seharusnya menjadi momen yang penuh semangat demokrasi.
BACA JUGA:Pendaftaran PPG Guru Tertentu 2025 Segera Dibuka, Pantau Persyaratan dan Persiapan di Sini!
Namun, di Papua, khususnya di Kabupaten Mamberamo Tengah, proses demokrasi tersebut berubah menjadi ajang kericuhan yang tak terduga.
Alih-alih merayakan pesta demokrasi yang damai, peristiwa yang terjadi justru mencerminkan betapa tingginya ketegangan politik di wilayah tersebut, bahkan sampai menimbulkan korban.
Insiden ini melibatkan kekerasan yang menimpa salah satu anggota kepolisian, Kapolres Mamberamo Tengah, AKBP Rahman, yang terluka akibat terkena anak panah saat sedang bertugas mengamankan jalannya Pilkada 2024.
Peristiwa yang menegangkan ini terjadi di kantor Panitia Pengawas Distrik (PPD) Kobakma, sebuah distrik yang berada di Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan.
Menurut laporan yang dilansir oleh detikSumsel pada Jumat, 29 November 2024, Kompol Wahyu Basuki, Pamatwil Polres Mamberamo Tengah, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula pada sekitar pukul 21.32 WIT pada hari Rabu, 27 November 2024.
BACA JUGA:Hasil Perolehan Suara Sementara Pilkada Kota Sungai Penuh 2024, Paslon 1 Unggul Sekitar 38,43 Persen
Pada waktu tersebut, calon wakil bupati (cawabup) nomor urut 2, Itaman Thago, beserta 50 pendukungnya mendatangi kantor PPD Kobakma untuk mengajukan protes terhadap kehadiran Pj Bupati Mamberamo Tengah, Manogar Sirait.
Massa yang dipimpin oleh Itaman Thago tersebut menuntut agar Pj Bupati tidak berada di kantor PPD Kobakma karena mereka menduga adanya intervensi dalam proses pemungutan suara Pilkada.
"Massa dipimpin cawabup Mamberamo Tengah nomor urut 2 Itaman Thago melakukan aksi protes menuntut agar Pj Bupati Mamberamo Tengah tidak boleh berada di kantor PPD Distrik Kobakma karena menduga adanya intervensi dalam proses pemungutan suara," ujar Kompol Wahyu Basuki, sebagaimana dikutip dari detikSulsel pada Kamis, 28 November 2024.
Tindakan massa yang semakin memanas membuat Kapolres Mamberamo Tengah, AKBP Rahman, bersama Wakapolres Mamberamo Tengah turun tangan untuk meredakan ketegangan. Dalam upaya tersebut, massa yang semula mengamuk akhirnya dapat kembali ke posko pemenangan mereka dengan tertib.
Meskipun situasi sempat reda, ketegangan tidak sepenuhnya teratasi. Setelah itu, AKBP Rahman bersama dengan Pj Bupati Mamberamo Tengah, Manogar Sirait, bergerak menuju area parkir di luar kantor PPD Kobakma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: