Iklan RBTV Dalam Berita

Pilkada di Mamberamo Tengah Papua Ricuh, Salah Seorang Anggota Kepolisian Terluka Akibat Terkena Anak Panah

Pilkada di Mamberamo Tengah Papua Ricuh, Salah Seorang Anggota Kepolisian Terluka Akibat Terkena Anak Panah

Pilkada di Memberamo Tengah Papua ricuh--ist

Namun, di luar dugaan, massa yang sebelumnya telah kembali ke posko pemenangan mereka, yang berjarak sekitar 50 meter dari kantor PPD, tiba-tiba melancarkan serangan. 

BACA JUGA:Kisah Ibu Asal Desa Sekalak Seluma Utara Melahirkan di Jalan

Massa tersebut, yang diperkirakan berjumlah sekitar 100 orang, dengan membawa berbagai jenis senjata tajam seperti parang, tombak, dan anak panah, berlari menuju kantor PPD Kobakma. 

Mereka tidak hanya berteriak-teriak, tetapi juga melempar batu dan menembakkan anak panah kepada aparat kepolisian yang tengah berjaga di lokasi.

"Spontan massa yang berada di Posko Rumah Cawabup Itaman Thago langsung berlari sambil membawa senjata tajam mengarah ke kantor PPD Distrik Kobakma," kata Kompol Wahyu Basuki menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. "Massa melempar batu dan menembak anak panah ke arah personel pengamanan sehingga mengenai Kapolres Mamberamo Tengah AKBP Rahman," lanjutnya.

Akibat serangan tersebut, Kapolres AKBP Rahman mengalami luka serius setelah terkena anak panah yang mengenai pipinya. Peristiwa ini menjadi sorotan karena selain melukai petugas keamanan, kekerasan yang dilakukan oleh massa juga menunjukkan betapa tingginya ketegangan politik di wilayah tersebut. 

Beruntung, meski terluka, Kapolres Rahman segera dibawa untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura.

BACA JUGA:Rekrutmen Perwira TNI PSDP TNI TA 2024 Dibuka! Ini Detail Program serta Lokasi Seleksinya

Insiden ini bukan hanya mencoreng proses demokrasi yang seharusnya berlangsung damai, tetapi juga memunculkan pertanyaan mengenai stabilitas politik di Papua, terutama menjelang penghitungan suara Pilkada yang sangat dinantikan oleh banyak pihak. 

Selain insiden di Mamberamo Tengah, konflik serupa juga terjadi di wilayah Puncak Jaya, Papua Tengah. 

Di Puncak Jaya, dua kubu pasangan calon terlibat dalam perkelahian yang tidak kalah serius, dengan saling melempar panah dan bahkan pembakaran rumah. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sejumlah warga mengalami luka-luka. 

Menurut data yang dihimpun, sebanyak 98 orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14 orang dirujuk untuk mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit yang ada di Jayapura. 

Kejadian-kejadian seperti ini tentu menambah kompleksitas situasi Pilkada di Papua, yang telah lama dikenal dengan ketegangan politik yang kerap mewarnai proses pemilu.

Namun, meskipun terjadi sejumlah insiden yang memprihatinkan, Benny, seorang pejabat Kepolisian Daerah Papua, menyatakan bahwa kondisi keamanan secara keseluruhan di Papua, serta di tiga daerah otonomi baru lainnya, tetap kondusif. "Meskipun ada sejumlah kejadian yang menonjol, namun tidak mempengaruhi penghitungan suara Pilkada di masing-masing kabupaten," ujar Benny. 

Lebih lanjut, Benny menjelaskan bahwa meskipun situasi sempat memanas, pihak kepolisian dan aparat keamanan lainnya terus memantau jalannya Pilkada di wilayah tersebut, termasuk proses penghitungan suara yang masih berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: