Prakiraan Cuaca Hujan BMKG 3-4 Desember 2024, 24 Wilayah Ini Akan Menghadapi Hujan Lebat
24 wilayah di Indonesia kategori waspada hujan lebat --
- Yogyakarta
BACA JUGA:Sejarah Jalan Raya Pos atau Jalan Daendels yang Merupakan Jalan Raya Tertua di Indonesia
Dampak Fenomena Siklon dan Dinamika Atmosfer
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa terdapat dua bibit siklon tropis yang saat ini terpantau aktif, yaitu Bibit Siklon Tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon Tropis 99B di Samudra Hindia sebelah barat Aceh.
Kedua fenomena ini berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca di wilayah Indonesia bagian barat, termasuk peningkatan curah hujan dan perubahan pola angin. Selain siklon tropis, beberapa dinamika atmosfer turut memperkuat potensi cuaca ekstrem. Madden-Julian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby, dan Gelombang Kelvin aktif secara bersamaan.
BACA JUGA:25 Contoh Soal SKB CPNS 2024 Pengelola Kesehatan Ahli Pertama, Lengkap Jawabannya
Fenomena ini mendukung pembentukan awan hujan dan peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
"Kami mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk memeriksa kesiapan sarana dan prasarana kebencanaan, seperti saluran air, jalur evakuasi, serta perlengkapan tanggap darurat lainnya," ujar Guswanto.
Langkah antisipasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
BACA JUGA:Cara Mudah Menabung Emas di Aplikasi DANA, Mulai dari Rp 10.000
Cuaca Ekstrem pada Periode Natal dan Tahun Baru
BMKG juga memberikan perhatian khusus pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa fenomena La Nina yang sedang berlangsung dapat meningkatkan curah hujan hingga 20-40 persen.
Fenomena ini diperkirakan berlangsung hingga awal 2025, meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Selain itu, fenomena atmosfer lainnya, seperti Cold Surge, turut memengaruhi cuaca Indonesia. Fenomena ini membawa udara dingin dari daratan Asia (Siberia) ke wilayah Indonesia, memperkuat intensitas hujan dan memicu gelombang tinggi di perairan.
"Kami juga mengingatkan para pelaku pelayaran, nelayan, serta angkutan penyeberangan untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi," ujar Dwikorita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: