7 Cara Ampuh Menghilangkan Bau Kaki, Nomor Dua belum Banyak yang Tahu!

7. Pilih sepatu yang tepat

Mengenakan sepatu yang memungkinkan sirkulasi udara tetap lancar dapat membantu menghilangkan bau kaki. Misalnya, sepatu yang memiliki panel jala atau lubang kecil, yang bisa membuat kaki tidak lembap karena keringat.

Hindari mengenakan sepatu yang terbuat dari plastik, seperti sepatu jeli. Ini dapat memicu terjadinya bau kaki, karena membuat kaki tidak dapat bernapas dan menyebabkan kaki berkeringat.

Penyebab Bau Kaki

Berikut beberapa penyebab bau kaki yang dihimpun dari beberapa sumber.

1. Bakteri

Secara alami sebenarnya ada beberapa bakteri yang hidup di kaki manusia. Bakteri ini memiliki peran sebagai pemecah keringat di kaki saat dilepaskan. Bakteri kemudian membersihkan diri dari limbah penguraian minyak dan sel kulit mati.

Namun ketika proses itu terjadi terkadang bau tak sedap muncul. Bakteri berlebih juga dapat muncul jika kaki seseorang berkeringat, lalu kakinya dilepaskan dari sepatu.

Kemudian, kakinya dimasukkan lagi ke dalam sepatu pada kondisi keringat belum kering dari bagian dalam sepatu. Akibatnya, bakteri semakin berkembang dan menimbulkan bau kaki.

BACA JUGA:Kasus Ini, CE Warga Desa Tanjung Harapan Kecamatan Semidang Gumay jadi DPO Polres Kaur

2. Keringat

Penyebab utama bau kaki adalah menumpuknya keringat di kaki. Sebenarnya wajar jika kaki berkeringat. Sebab, kaki memang memiliki lebih banyak kelenjar keringat daripada bagian tubuh lainnya.

Kelenjar ini berguna untuk mengeluarkan keringat sepanjang hari sebagai cara tubuh untuk menjaga kelembapan kulit dan mendinginkan tubuh.

Namun, ada hal-hal lain yang membuat produksi keringat di kaki jadi berlebih dan menumpuk sehingga menimbulkan bau kaki. Salah satunya karena hormon. Rupanya, ada hormon tertentu yang dapat memicu seseorang lebih banyak berkeringat. Umumnya, masalah ini terjadi pada remaja dan ibu hamil.

Selain itu, keringat berlebih pada kaki juga dapat disebabkan karena berdiri sepanjang hari, cuaca panas, aktivitas fisik seperti olahraga, stres, kelebihan berat badan, sampai kondisi medis tertentu.

Sumber: