Pilu, Bayi Hidrosefalus Terpaksa Ditinggalkan Ibunya di RSUD Masohi Karena Tak Mampu Bayar Persalinan
Bayi Hidrosefalus yang ditinggali orangtuanya di rumah sakit--
Sampai saat ini, RSUD Masohi masih berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk mencari solusi atas biaya pengobatan bayi TO.
Terdapat kemungkinan pengobatan bayi tersebut akan digratiskan, tetapi keputusan resmi masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.
“(Soal biaya gratis) masih di konfirmasi dengan Dinas Sosial,” jelas Anang.
Selain itu, rumah sakit berupaya menjaga kondisi bayi selama menunggu penyelesaian masalah administrasi. Mereka juga berharap WD dapat segera kembali untuk bertemu dengan anaknya.
Pentingnya Perhatian Sosial untuk Kasus Serupa
Kisah WD menjadi pengingat akan pentingnya perhatian sosial terhadap keluarga yang berada dalam kondisi rentan.
Sebagai seorang ibu tunggal dengan beban ekonomi berat, WD mungkin merasa tidak memiliki pilihan lain.
Kasus ini juga mencerminkan tantangan akses kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, terutama di daerah terpencil seperti Maluku Tengah.
Meski program JKN ada untuk membantu masyarakat, tidak semua orang memiliki pengetahuan atau kemampuan untuk mengurusnya dengan mudah.
Harapan untuk Masa Depan Bayi TO
Saat ini, bayi TO berada di bawah pengawasan rumah sakit, menunggu solusi dari pihak terkait. Harapan besar tertuju pada Dinas Sosial dan RSUD Masohi untuk memastikan bayi tersebut mendapatkan perlindungan dan perawatan yang layak.
Sementara itu, WD, sang ibu muda, diharapkan dapat segera kembali untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Sheila Silvina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: