Resmi Dimulai, Begini Skema Pemberian Makan Bergizi Gratis
Makan Bergizi Gratis--
NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Skema pemberian makan bergizi gratis, membangun generasi sehat untuk Indonesia Emas 2045.
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi bagian integral dari visi besar pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
BACA JUGA:Ada 4 Target Utama Program Makan Bergizi Gratis, Kunci Menuju Indonesia Emas
Sat ini, gizi yang baik menjadi pondasi penting bagi perkembangan fisik dan mental anak-anak, keberadaan program ini sangat diharapkan dapat mengurangi masalah gizi yang telah lama menghantui bangsa.
Pembagian Makan Bergizi Gratis ini telah dimulai sejak tahun lalu, tepatnya pada 6 Januari 2024, dengan pengoperasian 190 satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG) yang setara dengan dapur-dapur.
Dapur-dapur ini tersebar di 26 provinsi di seluruh Indonesia, menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Program ini tidak hanya sekadar memberikan makanan, tetapi juga bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan asupan gizi yang cukup sesuai dengan kebutuhan mereka.
BACA JUGA:Begini Cara Menjadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis, Ini Syarat yang Perlu Disiapkan
Untuk memastikan distribusi makanan bergizi berjalan efisien, jadwal pembagian telah disusun berdasarkan jenjang pendidikan. Misalnya, untuk anak-anak di PAUD, TK, dan kelas 2 SD, makanan akan dibagikan pada pukul 08.00 waktu setempat.
Sementara itu, bagi siswa kelas 3 hingga 6 SD, distribusi akan dilakukan pada pukul 09.30, dan untuk tingkat SMP serta SMA, jadwal pembagiannya adalah pada pukul 12.00. Dengan penjadwalan yang tepat, diharapkan anak-anak dapat mendapatkan gizi yang baik tanpa mengganggu proses belajar mengajar mereka.
BACA JUGA:2 Bulan TPG Segera Dibayar, Ini Perkiraan Waktu Pencairannya
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana Nasional, Isyana, menekankan pentingnya evaluasi berkala terhadap program ini. Ia menyatakan bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan selama 1.000 hari pertama kehidupan, dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
"Setelah usia dua tahun, pencegahan stunting menjadi lebih sulit. Maka, sesuai dengan visi Presiden mengenai pembangunan sumber daya manusia yang unggul, pencegahan stunting menjadi prioritas utama," ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya intervensi dini dalam mengatasi masalah gizi.
BACA JUGA:Daftar Wilayah yang Belum Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Daerahmu Termasuk?
Di sisi lain, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip, menambahkan bahwa program Makan Bergizi Gratis sangat berhubungan erat dengan kualitas pendidikan.
Ia menekankan bahwa generasi muda perlu mendapatkan asupan yang bergizi agar dapat belajar dengan baik. "Salah satu tujuan dari program Makan Bergizi Gratis adalah menghasilkan pendidikan yang berkualitas melalui penyediaan makanan bergizi. Hal ini juga bertujuan agar generasi mendatang dapat memenuhi kebutuhan gizi harian mereka sesuai dengan angka kecukupan gizi yang telah ditetapkan," jelas Atip.
BACA JUGA:PPPK Pemkot Bengkulu Lulus Tes Diminta Datang ke RSHD dan Siapkan Uang Rp 520 Ribu
Skema Pemberian Makan Bergizi Gratis
Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai koordinator program ini telah merancang tiga skema penyaluran yang efektif. Skema pertama adalah pembangunan dapur pusat yang akan mendukung proses penyediaan makanan bergizi.
Skema kedua meliputi pembangunan dapur di sekolah atau pesantren yang memiliki jumlah siswa minimal 2.000 orang. Terakhir, skema ketiga adalah pelayanan di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau. Untuk daerah yang memerlukan waktu perjalanan hingga satu hari, pengiriman akan dilakukan menggunakan paket vacuum, memastikan makanan tetap dalam kondisi baik.
Pengiriman untuk daerah terpencil akan dilakukan secara berkala, baik setiap satu bulan atau satu minggu, dengan menu makan yang bervariasi. Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional, juga mengungkapkan bahwa setiap satuan pelayanan akan mengelola anggaran yang cukup besar, berkisar antara Rp 9 miliar hingga Rp 11 miliar per tahun.
"Satuan pelayanan ini akan mengelola antara Rp 9 miliar-Rp 11 miliar per tahun," ungkap Dadan.
Selain ditujukan untuk anak-anak sekolah, program Makan Bergizi Gratis juga menyasar kategori penerima lainnya, seperti balita atau anak di bawah lima tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.
BACA JUGA:2 Bulan TPG Segera Dibayar, Ini Perkiraan Waktu Pencairannya
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional, program ini diharapkan dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat demi tercapainya gizi yang seimbang.
Menurut informasi dari Kantor Komunikasi Kepresidenan, program Makan Bergizi Gratis ini direncanakan dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2025, diharapkan program ini dapat berjalan sekitar 40%, kemudian meningkat menjadi sekitar 80% pada tahun berikutnya, dengan target mencapai 100% pada tahun 2029.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: