Gara-gara Ini Puluhan Warga Enggano & Sopir Logistik Demo Di Pelabuhan Pulau Baai

Sejumlah sopir dan masyarakat asal Enggano demo di Pelabuhan--
BENGKULU, RBTV.DISWAY.ID - Gara-gara ini puluhan warga Kecamatan Enggano dan sopir logistik pada Jumat (30/1) pagi menggelar aksi demo di pelabuhan Pulau Baai. Bukan tanpa alasan, protes mereka ini dilakukan karena kondisi pendangkalan alur yang dinilai oleh mereka tak ada pergerakan sama sekali dari pihak terkait, sehingga menghambat mobilitas pengangkutan baik penumpang maupun barang dari Bengkulu menuju Pulau Enggano.
BACA JUGA:Dijelaskan dalam Al Quran, 7 Tanaman Ini Pembawa Rezeki
Robert Hasiholan salah seorang sopir truk pengangkut logistik yang selama ini menggunakan kapal perintis untuk mengangkut hasil perkebunan dari pulau Enggano mengatakan, saat ini sebanyak 8 ton pisang dan 21 truk masih terjebak di Enggano.
Masalah tersebut tidak lain disebabkan pendangkalan alur, sehingga kapal tidak bisa berlabuh di pelabuhan, sehingga dirinya mengalami kerugian sebesar Rp 20 juta.
“Permasalahan pendangkalan alur ini membuat kami kesulitan mengangkut hasil bumi, sehingga terjebak dan tidak bisa keluar, tentunya kami rugi bukan hanya hasil bumi orang-orang dari Enggano atau sebaliknya kesusahan,” Robert.
Robert menambahkan, akibat kondisi pendangkalan alur ini, untuk saat ini kapal Perintis tidak bisa sampai ke pelabuhan. Dalam bulan Januari ini saja sudah 4 kali para penumpang terpaksa dievakuasi secara mandiri menggunakan kapal nelayan dan terakhir pada kamis 30 Januari.
Disampaikan Camat enggano, Susanto yang termasuk penumpang kapal dari Enggano menuju Kota Bengkulu berangkat pada 29 Januari. Saat hendak sampai di daratan, kapal perintis yang ditumpangi tidak bisa masuk ke pelabuhan karena adanya kapal tongkang kandas hal ini diperparah dengan kondisi air laut yang surut.
BACA JUGA:8 Benda yang Bisa Melindungi Rumah dari Gangguan Mahluk Halus
Maka setelah nahkoda kapal meminta evakuasi ke PT. ASDP, namun belum ada tanggapan maka diputuskan penumpang kapal yang berjumlah 50 sampai 60 orang dievakuasi menuju daratan menggunakan kapal nelayan.
Penumpang kapal hanya membawa barang yang tidak berat, serta saat ini sejumlah milik penumpang masih berada di kapal.
“Kami cuma diminta bawa badan sama tas kecil saja. Iya, barang kami memang sebagian masih ada di kapal karena masih menunggu bisa masuk ke alur pelabuhan,”ujarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: