Rahasia Bebas Jerawat Tanpa Skincare Mahal, Yuk Intip Pola Hidup Kaum Terpencil yang Jarang Diketahui

NASIONAL, RBTV.DISWAY.ID – Rahasia bebas jerawat tanpa skincare mahal, yuk intip pola hidup kaum terpencil yang jarang diketahui!

Di era modern seperti sekarang ini, berbagai produk skincare dengan klaim menghilangkan jerawat membanjiri pasar. Dari serum, toner, hingga masker wajah semuanya tampak menjanjikan hasil instan dan kulit wajah yang mulus. 

Marketing produk-produk ini pun seolah menakut-nakuti kita bahwa jika kita tidak rutin merawat kulit dengan skincare, wajah kita akan dipenuhi jerawat dalam waktu singkat. Tapi, benarkah satu-satunya cara menghilangkan jerawat adalah lewat produk skincare?

BACA JUGA:5 Penyebab Jerawat di Pantat dan Solusinya yang Dijamin Ampuh dan Sembuh

Faktanya, dilansir dari kanal YouTube Neuron, ada kelompok manusia yang justru bebas dari masalah jerawat meskipun mereka tidak pernah menggunakan sabun muka, apalagi krim anti-acne. 

Mereka adalah kelompok masyarakat terpencil yang jauh dari paparan teknologi dan gaya hidup modern. Suku Kitava di Papua Nugini dan suku Ache dari Paraguay adalah dua contoh yang paling terkenal. 

Mereka hidup sderhana tanpa akses ke dunia industri perawatan kulit, tapi wajah mereka bersih dari jerawat. Lalu, apa rahasia mereka?

BACA JUGA:Doa Menyembuhkan Jerawat di Wajah Menurut Ustadz Dhanu

Beberaap orang mungkin langsung berpikir bahwa mereka memiliki genetik kebal jerawat. Namun, studi ilmiah membantah anggapan tersebut. 

Contohnya, suku Inuit yang dulunya bebas jerawat, kini mulai mengalami masalah kulit saat gaya hidup mereka bergeser ke arah modern mengadopsi makanan olahan dan produk industri. 

Ini membuktikan bahwa lingkungan dan pola hidup memegang peran jauh lebih besar daripada sekadar faktor genetik.

Jadi, bagaimana sebenarnya cara menghilangkan jerawat secara alami? Jawabannya terletak pada satu hal yang sangat fundamental yakni pola makan. 

BACA JUGA: Air Mineral yang Bagus Bisa Bantu Atasi Jerawat, Rahasia Kulit Lebih Bersih

Suku Kitava dan Ache diketahui mengonsumsi makanan dengan beban glikemik rendah. Artinya, makanan mereka tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara drastis. 

Sumber: