Mengulik Lokasi Syuting Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, Sejarah Kelam Tragedi 1965
Film G30S PKI--
Beberapa lokasi digunakan langsung, sementara lainnya harus dibangun ulang karena sudah berubah.
Salah satu lokasi penting adalah Mampang 41, cabang PFN, yang dijadikan “markas besar” para kru. Bahkan, banyak anggota tim yang tinggal sementara di sana sepanjang proses produksi.
Selain itu, Istana Bogor sempat dipakai untuk menggambarkan suasana gedung pemerintahan lama yang cocok dengan latar sejarah.
Namun, tidak semua lokasi bisa digunakan begitu saja. Contohnya, Lubang Buaya yang saat itu sudah difungsikan sebagai monumen, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan gambar asli. Sebagai gantinya, dibuatlah tiruan di kebun karet Cibubur.
Begitu juga dengan bangunan RRI dan sejumlah rumah para jenderal, yang direkayasa ulang agar menyerupai kondisi tahun 60-an.
Beberapa sumber menyebut, adegan perkebunan karet yang ikonik kemungkinan terinspirasi dari Perkebunan Pondok Gede di wilayah Jakarta-Bekasi, meski kini lokasinya sudah tidak ada.
Semua detail dari jendela, pintu, hingga perabot diatur agar penonton seolah-olah benar-benar kembali ke masa itu.
BACA JUGA:5 Daerah Paling Kaya di Provinsi Bengkulu Berdasarkan Data BPS Sesuai PDRB
Alur Cerita, Dari Kudeta hingga “Penyelamat Bangsa”
Film ini dibuka dengan gambaran kondisi Indonesia menjelang 1965. Situasi politik digambarkan carut-marut: Presiden Sukarno sakit-sakitan, ekonomi goyah, dan gagasan “Nasakom” (nasionalisme, agama, komunisme) sedang digadang-gadang.
PKI dalam film ditampilkan semakin kuat, penuh ambisi, dan berencana melakukan kudeta.
Tokoh seperti DN Aidit digambarkan sebagai otak operasi rahasia. Malam yang mencekam pun digamabarakan lewat adegan penculikan tujuh jenderal, lengkap dengan penyiksaan kejam, darah, dan ketegangan.
Puncak cerita menampilkan sosok Mayor Jenderal Soeharto sebagai figur penyelamat. Ia mengambil alih kendali militer, menggagalkan kudeta, lalu menggerakkan rakyat untuk melawan komunisme.
Film berakhir dengan pesan tegas bahwa komunisme adalah ancaman nyata yang harus diwaspadai, serta seruan agar bangsa Indonesia memperingati tragedi G30S setiap tahun.
BACA JUGA:Fakta Lengkap Leher Tali Kapal, Penyebab Garis Leher, Termasuk 4 Cara Mengatasinya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


