Media Asing Soroti Kekalahan Indonesia Vs Arab Saudi, Sebut Ini Biang Keroknya

“Klok tampak kehilangan kontrol bola di area berbahaya, dan kesalahan sekecil itu langsung berujung gol,” tulis mereka.

Namun bencana belum berhenti di situ. Pada menit ke-38, Yakob Sayuri melakukan pelanggaran di kotak penalti dengan menarik jersey striker Firas Al Buraikan. Aksi tersebut membuat wasit tanpa ragu menunjuk titik putih penalti untuk Arab Saudi. Firas yang menjadi eksekutor sukses membalikkan keadaan menjadi 2-1.

Dantri menilai, kesalahan seperti itu tak seharusnya terjadi di level internasional, apalagi dalam laga sekrusial kualifikasi Piala Dunia.

“Tindakan Sayuri terlalu naif untuk pemain tim nasional. Ia gagal membaca situasi dan malah membuat timnya berada dalam tekanan,” tulis media itu lagi.

BACA JUGA:Walikota Bakal Sulap Tugu Tabot Jadi Tempat Pentas Seni Anak Muda Bengkulu

Gol Ketiga, Bukti Konsentrasi yang Buyar

Mamasuki babak kedua, Arab Saudi semakin mendominasi permainan. Gol ketiga mereka kembali datang dari kaki Firas Al Buraikan pada menit ke-62. 

Dantri menilai, gol itu bukan hasil skema brilian lawan, melainkan murni akibat kurangnya antisipasi dari pertahanan Indonesia.

“Yakob Sayuri kembali menjadi sorotan setelah gagal mengantisipasi bola pantul, sehingga Firas dengan mudah mencetak gol ketiga,” tulis Dantri dengan nada kecewa. Mereka bahkan menyebut bahwa konsentrasi pemain Indonesia seperti menguap begitu saja setelah kebobolan kedua.

Meski begitu, media Vietnam itu tetap memberi sedikit kredit kepada skuad Garuda yang tak menyerah hingga akhir. 

Indonesia sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3 lewat gol di menit ke-88, namun sayangnya, waktu tak cukup untuk membalikkan keadaan. 

“Gol tersebut hanya menjadi hiburan, bukan tanda kebangkitan,” tulis Dantri menutup ulasan bagian pertandingan.

BACA JUGA:Pinjaman KUR Mandiri Bulan Oktober, Ini Tabel Lengkap Angsuran untuk Pinjaman Rp 10-100 Juta

Kritik Tajam untuk Kluivert dan Lini Belakang

Bahkan, Dantri tak hanya mengkritik para pemain, tapi juga menyindir keputusan taktikal Patrick Kluivert.

Sumber: