Iklan RBTV

Deretan Pelatih Asing yang Ubah Wajah Timnas Indonesia, Ini Prestasi dan Rekor yang Dicetak

Deretan Pelatih Asing yang Ubah Wajah Timnas Indonesia, Ini Prestasi dan Rekor yang Dicetak

Deretan pelatih asing Timnas Indonesia--

NASIONAL, RBTV.DISWAY.ID - Bagi pecinta sepak bola, artikel berikut ini menarik untuk diketahui.

Sejak tahun 1951, Timnas Indonesia telah mengalami banyak perubahan, terutama dari sisi kepelatihan. 

Total sudah 22 pelatih asing yang pernah memegang kendali skuad Garuda, masing-masing membawa warna, filosofi, dan gaya permainan berbeda. 

BACA JUGA:Vivo S1: Si Canggih yang Cantik, Segini Harganya

Dari generasi klasik hingga eramodern, nama-nama besar seperti Antun “Toni” Pogacnik, Anatoli Polosin, hingga Shin Tae-yong menjadi bagian penting dari perjalanan panjang sepak bola Indonesia.

Awal Sejarah, Era Choo Seng Quee dan Pogacnik

Pelatih asing pertama yang memimpin Timnas Indonesia adalah Choo Seng Quee asal Singapura (1951–1953). 

Ia menjaid pelatih pertama setelah Indonesia merdeka. Di bawah arahannya, tim Garuda tampil di Asian Games 1951 di New Delhi, meski harus tumbang 0–3 dari India di laga pembuka. Momen itu menjadi langkah awal sepak bola Indonesia di ajang internasional.

Beberapa tahun kemudian, datang sosok legendaris dari Yugoslavia, Antun “Toni” Pogacnik. 
Kedatangannya disebut-sebut karena hubungan diplomatik antara Presiden Soekarno dan pemimpin Yugoslavia saat itu, Josip Broz Tito. 

Pogacnik membawa angin segarmetode latihan modern dan disiplin khas Eropa mulai diterapkan.
Prestasi terbaiknya adalah membawa Indonesia ke Olimpiade Melbourne 1956, di mana tim Garuda sukses menahan imbang Uni Soviet 0–0 sebelum kalah 0–4 di laga ulang. 

Saat itu, Soviet diperkuat oleh kiper legendaris Lev Yashin, dan akhirnya keluar sebagai juara. 
Pogacnik juga mengantarkan Indonesia meraih perunggu Asian Games 1958. Tak heran jika ia dijuluki “Bapak Sepak Bola Modern Indonesia.”

Namun, karier Pogacnik tak selalu mulus. Ia sempat terguncang akibat “skandal suap Senayan” tahun 1962 yang melibatkan sepuluh pemain utama. Meski begitu, kontribusinya tetap dikenang hingga akhir hayatnya di Bali tahun 1978.

BACA JUGA:Rekomendasi Hp Vivo RAM 8GB, Harga Rp 1 Jutaan Performa Mantap

Coerver hingga Polosin

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait