Iklan RBTV

Waspada Brain Rot: Kecanduan Media Sosial yang Berakibat Pada Penurunan Kemampuan Otak

Waspada Brain Rot: Kecanduan Media Sosial yang Berakibat Pada Penurunan Kemampuan Otak

Brain Rot--

8. Kehilangan Kemampuan Menikmati Hal Sederhana

Brain rot membuat kita tidak lagi mampu menikmati aktivitas sederhana dalam hidup. Duduk santai sambil baca buku, ngobrol sambil minum kopi, atau jalan-jalan sore kini terasa hambar.

Standar hiburan otak sudah terlalu tinggi karena terbiasa dengan konten digital penuh warna, gerakan cepat, dan efek visual ekstrem.

Dunia nyata yang tenang dan biasa jadi terasa ‘kurang seru’, padahal di situlah makna kehidupan sebenarnya.

BACA JUGA:Direktur PT Catur Pilar Ditahan Jaksa, Gelapkan Uang Pajak Lima Perusahaan Selama Dua Tahun

9. Hidup Seperti Zombie Digital

Kondisi paling tragis dari brain rot adalah ketika kita merasa hidup tapi tidak benar-benar hidup. Rutinitas berjalan, tapi tidak ada makna.

Setiap hari berlalu tanpa kesadaran, tanpa refleksi, dan tanpa tujuan. Kita kehilangan arah, tidak merasa puas, dan tidak tahu kenapa kita melakukan apa yang kita lakukan.

Hidup kita dikendalikan oleh algoritma, kebiasaan buruk, dan ledakan dopamin instan ukan oleh pilihan sadar dan nilai pribadi.

BACA JUGA:10 Kebiasaan Ini Turunkan Daya Otak, Nomor 1 Paling Dicandui Zaman Now

Kembali Mengendalikan Otak di Era Digital

Brain rot adalah fenomena nyata yang mengintai siapa saja di era digital. Ini bukan cuma soal kecanduan gadget, tapi soal kesehatan otak dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Untuk mengatasinya, kita perlu sadar dan mengambil kembali kendali atas pola konsumsi digital kita. Mulai dari membatasi waktu bermain medsos, meningkatkan aktivitas fisik dan intelektual, serta kembali menikmati hal-hal sederhana yang memperkaya jiwa.

Jika kamu ingin berkembang, berpikir lebih jernih, dan hidup lebih sadar, saatnya keluar dari lingkaran dopamin instan dan kembali melatih otak seperti dulu perlahan, mendalam, dan bermakna.

Kalau kamu merasa artikel ini relate banget, jangan ragu share ke teman-temanmu yang masih terjebak dalam kebiasaan scroll tanpa henti. Kita semua berhak punya otak yang sehat dan hidup yang penuh makna.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: