Iklan RBTV

Nugal Padi, Betapa Enaknya Bubur Kacang Hijau Itu, Kenangan Bagi yang Lahir Tahun 70-80 saja

Nugal Padi, Betapa Enaknya Bubur Kacang Hijau Itu, Kenangan Bagi yang Lahir Tahun 70-80 saja

Nugal padi, salah satu wujud semangat gotong royong dan bercocok tanam tempo dulu--

NASIONAL, RBTVDISWAY.IDNugal pagi, tidak semua orang yang tahu istilah ini. Tapi coba tanyakan kepada orangtua yang dahulunya hidup di pedesaaan.

Ketika mendengar kalimat nugal padi, pasti ingatan mereka akan sampai pada kecil dahulu. Nugal padi tidak hanya cara bercocok tanam dan gotong royong, tapi bagi anak-anak ketika itu, nugal padi kesempatan untuk bermain di hamparan luas di dalam hutan.

Nugal padi adalah proses menanam padi. Bukan di sawah tapi di kebun. Pekerjaan ini tidak dilakukan seorang diri. Namun puluhan bahkan ratusan orang.

Nugal padi ini, wujud betapa indahkan semangat gotong royong dahulu. Sanak saudara, tetangga bahkan banyak orang satu kampung akan datang ke kebun untuk membantu nugal padi. 

Baik itu yang pria maupun wanita. Bahkan para bujang dan gadis juga tidak segan-segan ikut membantu.

BACA JUGA:Syarat KUR Mandiri 2025 untuk Alumni Program Prakerja, Cek Cicilan Tabel Pinjaman Rp 5 Juta-Rp 50 Juta

Kemudian, setelah hari mulai terang, puluhan orang yang sudah berkumpul ini mulai bersiap-siap. Bibit padi mulai dimasukan ke dalam bakul bambu kecil. Sedangkan satu atau dua hari sebelumnya para pria, biasanya pemilik kebun, mulai menyiapkan kayu yang diruncingkan di salah satu bagian. Kayu ini nantinya yang digunakan membuat lubang-lubang di lahan untuk ditanamkan bibit padi.

Ketika nugal padi, kaum pria bertugas membuat lubang-lubang menggunakan kayu tadi. Sedangkan kaum wanitanya bertugas mengisi lubang-lubang itu dengan bibit padi.

Setelah semuanya siap, mulailah para pria membuat lubang-lubang. Disusul kemudian kaum wanita di belakangnya yang mengisi lubang dengan bibit padi. Kaum wanita ini harus cermat, jangan sampai ada lubang yang terlewatkan sehingga tidak diisi bibit padi.

Tidak semua yang hadir saat itu bertugas nugal padi. Sebagian kecil diantaranya bertugas menyiapkan konsumsi mereka yang bekerja. Nah...ini lah bagian yang paling enak diingat.

BACA JUGA:Tabel Pinjaman KUR BRI 2025 Plafon Mulai Rp 5 Juta-Rp 50 Juta, Simak Cicilannya

Sementara banyak orang bekerja nugal padi, beberapa kaum wanita akan menyiapkan hidangan di sekitar pondok. Bagi para petani di wilayah sematera, biasanya hidangan yang disiapkan ini berupa bubur. Hanya ada dua jenis bubur: bubur kacang hijau dan bubur serawe.

Kalau pemilik kebunnya orang yang cukup mampu, biasanya hidangannya bubur kacang hijau. Tapi kalau pemilik kebunnya termasuk orang ekonomi pas-pasan biasanya bubur yang dihidangkan bubur seware. Kalau kebetulan ada buah durian, biasanya bubur serawe ini dicampur dengan buah durian. Tapi kalau tidak ada buah durian, ya...bubur serawenya hanya tepung beras yang kental. Biasanya serawenya seuukuran jari kelingking.

Setelah dua jam para pekerja tadi nugal pagi, biasanya akan ada teriakan meminta semuanya istirahat. Itu artinya bubur kacang hijau atau bubur serawenya sudah siap. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: