Iklan RBTV Dalam Berita

17 Kades Diancam Lalu Diperas, Ini Kronologis Versi Ketua FKKD Kerkap

17 Kades Diancam Lalu Diperas, Ini Kronologis Versi Ketua FKKD Kerkap

17 Kades Diancam Lalu Diperas, Ini Kronologis Versi Ketua FKKD Kerkap --

BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM – Sebanyak 17 kepala desa (kades) di Kecamatan Kerkap, Kabupaten Bengkulu Utara, menjadi korban pemerasan oleh dua oknum yang mengaku wartawan, berinisial IR dan WA.

BACA JUGA:Peras Kades, Oknum Wartawan Terjaring OTT, Begini Modusnya

Keduanya dijaring operasi tangkap tangan (OTT) Tim Opsnal Jatanras Ditreskrimum Polda Bengkulu, Rabu siang (18/01) di kawasan Alun-Alun Kota Arga Makmur, dengan barang bukti uang hasil pemerasan total Rp 30 juta.

Keduanya meminta uang Rp 10 juta kepada masing-masing kades. Modus kedua oknum ini meminta data realisasi penggunaan dana desa (DD) dan ADD tahun 2021-2022.

BACA JUGA:Pelaku Pemeras Kades Bukan Orang Sembarangan, tapi Belum Kompeten Jadi Wartawan

Ketua Forum Koordinasi Kepala Desa (FKKD) Kecamatan Kerkap, Indra Nadi menceritakan, bahwa sebelum menerima uang, kedua oknum tersebut telah memasukan surat ke 17 desa.

"Semua desa diberi surat, termasuk saya, meminta data realisasi dana desa tahun 2021 sampai 2022," ujar Ketua FKKD Kecamatan Kerkap Indra Nadi, yang sekaligus menjabat Kades Banyumas.

BACA JUGA:Selamat! Ini 23 PPPK Nakes yang Lulus, Siapkan Syarat Ini Ya

Disampaikan bahwa dari 17 desa, 16 orang merupakan kades baru yang dilantik 2022. Sehingga kades kebingungan saat mendapat surat tersebut.

"Kades ini kan rata-rata baru semua. Dilantik 2022 lalu. Mau minta data ya kami belum tau semua," sampai Indra Nadi.

BACA JUGA:Bulan Depan Ekspor 10 Ribu Ton Cangkang Sawit, Potensi Bengkulu Luar Biasa

Padahal, sambung Indra Nadi, setiap desa dinilai sudah transparan dalam penggunaan dana desa. Mulai dari pemasangan papan pengumuman APBDes, hingga realisasi DD di akhir tahun anggaran.

Dikatakan, kedua oknum wartawan tersebut dalam aksinya juga mengancam akan membawa hal tersebut ke Komisi Informasi Provinsi Bengkulu, jika para kades tidak memberikan data yang diminta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: