Mereka tidak pernah melihat lelaki asing selain dari saudara-saudara lelaki dan orang tua mereka saja.
Mereka dibesarkan dengan tidak mengenal musik, tidak mengenal kebiadaban dan tidak kenal wajah orang fasiq. Perbincangan mereka adalah perbincangan tentang majlis-majlis ilmu, Alquran, adab, akhlak, tasawwuf dan seumpamanya.
Begitulah keadaan mereka dibesarkan. Apabila tiba saat yang sesuai untuk dinikah oleh walinya maka mereka dinikahkan pada pasangan yang sesuai. Pilihan keluarga, dan tanpa ada bantahan. Tanpa ada cinta atau ‘datang’ sebelumnya.
Kebiasaannya mereka menikah di usia yang masih muda, sekitar belasan tahun. Begitulah keadaan mereka, cukup terpelihara dan terjaga.
BACA JUGA:3 Amalan Ini Membuat Umur Kita Panjang dan Berkah Menurut Ulama
Pakaian Wanita Tarim
Ketika berbusana, wanita Tarim hampir selalu mengenakan pakaian warna hitam (baju baluthu) dan memakai niqab hitam. Sehingga yang terlihat hanyalah mata dan dua telapak tangan.
Walaupun berpakaian sangat tertutup, mereka tidak terbiasa keluar rumah kecuali bersama mahram. Selain bersama dengan mahram, mereka biasanya kalau keluar akan bersama beberapa wanita lain dengan jumlah 3 atau 4 orang. Mereka benar benar sangat meneladani Sayyidah Fatimah Azzahra, baik dari segi akhlak maupun pakaian.
Di Tarim akan sulit ditemukan wanita yang memperlihatkan wajahnya di tempat ramai saat mereka bekerja di ladang atau menggembala kambing di bukit.
Meskipun jauh dari pandangan laki laki, mereka tetap menutup tubuhnya dengan pakaian syar’I dan berniqab atau berpurdah hitam.
Wanita Tarim Hadramaut dapat bertahan walaupun di dalam keadaan panas teriknya matahari dengan tetap istiqomah memakai pakaian syar’i dan niqab, karena bagi mereka panasnya api neraka lebih di takutkan daripada panasnya matahari di bumi.
Dan para wanita di Tarim hanya keluar apabila ada keperluan saja. Apabila mereka pergi ke pasar atau ke warung, mereka selalu ditemani mahram. Atau biasanya mereka akan keluar secara bergerombolan, tidak pernah seorang diri, selalu beberapa orang.
Apabila tiba saatnya untuk menikah, maka wanita Tarim akan dinikahkan pada pasangan yang sesuai pilihan keluarga, tanpa ada bantahan.