BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi, selama Juni Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,21 persen. Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal mengatakan, angka ini lebih rendah dari tahun 2022.
BACA JUGA:Analisa Risiko Penyimpangan Aanggaran, 32 Desa Dan 8 Sekolah Diaudit Inspektorat
Inflasi ini juga dinilai moderat, karena selama bulan Juni ada hari besar keagamaan, yakni hari raya Idul Adha.
Win Rizal juga berharap disisa tahun 2023 ini, Bengkulu bisa mengalami deflasi. Agar kalkulasi indeks harga konsumen Bengkulu bisa lebih rendah dari tahun 2022.
“Bertepatan dengan Idul Adha 1444 hijriah diikuti dengan libur yang cukup panjang, dan ada beberapa fenomena lainnya, tentunya ini secara ekonomi berdampak langsung terhadap inflasi,” ujar Win Rizal (3/7).
BACA JUGA:Pembangunan Jalan 2 Jalur di Bengkulu Tengah, Buka Jalan Baru Sepanjang 9,8 Km
Selanjutnya untuk komoditas penyumbang inflasi, terbesar masih dari transportasi, yakni dampak harga BBM, serta memasuki periode libur sekolah.
Selanjutnya dari kelompok makanan, seperti beras dan cabe. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan belanja dan konsumsi masyarakat selama periode lebaran.
“Masih didominasi oleh kelompok makanan dan minuman, contohnya cabe, kemudian telur ayam, kangkung, beras, sayur-sayuran, ada juga bahan bakar rumah tangga. Itu yang menjadi komoditas yang mendorong terjadinya inflasi,” tambah Win Rizal.
BACA JUGA:Sudah Ada Orang yang Menemukan Tembok Yajuj dan Majuj, Namun Sekarang Tidak Diketahui Keberadaannya
Lalu untuk aktivitas ekspor pada Mei 2023 mengalami peningkatan 7 persen dari April 2023. Sedangkan untuk kegiatan impor nihil. Komoditas yang diekspor, tertinggi batubara, cangkang sawit hingga karet.
Untuk aktivitas penerbangan bulan Mei 2023 meningkat dari April 2023. Jumlah penerbangan naik 10 persen, dari 308 penerbangan naik menjadi 418 penerbangan. Sedangkan jumlah penumpang naik 14,65 persen atau dari 49.869 penumpang, naik menjadi 57.173 penumpang.
Siska Harliana