Ia mengatakan jumlah gempa di semester I tahun 2023 ini sama dengan tahun 2022 yang lalu.
“Untuk jumlah kejadiannya sepertinya sama dengan tahun 2022 dan juga yang dirasakan juga hampir sama. Jadi sepertinya aktivitas gempa bumi di wilayah kepulauan Nias ini masih aktif. Pada umumnya gempa yang terjadi adalah gempa tektonik yang disebabkan oleh pergerakan lempeng,” ucap Buha.
Untuk diketahui jumlah gempa yang tercatat di BMKG Stasiun Geofisika Gunungsitoli tahun 2022 yang lalu yakni sebanyak 1.328 gempa dengan jumlah yang dirasakan 44 kejadian. Tercatat gempa dengan kekuatan lebih dari 5 SR berjumlah 17 kejadian.
Sedangkan pada tahun 2023 ini gempa dengan kekuatan kurang dari 3 Skala Richter berjumlah 434 kejadian, gempa dengan kekuatan 3≤ M ≥ 5 berjumlah 252 kejadian dan gempa dengan magnitudo di atas 5 Skala Richter berjumlah 10 kejadian. Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kejadian gempa yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Tim liputan