Bank Indonesia Bukan Bank Pertama, Begini Sejarah Perbankan di Indonesia

Jumat 15-09-2023,07:23 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

 

Rentang tahun 1870-1942, De Javasche Bank membuka 15 kantor cabang di kota-kota yang dianggap strategis di Hindia Belanda, yaitu: Yogyakarta (1879), Pontianak (1906), Bengkalis (1907), Medan (1907), Banjarmasin (1907), Tanjungbalai (1908), Tanjungpura (1908), Bandung (1909), Palembang (1909), Manado (1910), Malang (1916), Kutaraja (1918), Kediri (1923), Pematang Siantar (1923), Madiun (1928).

 

Tahun 1942 Masa Pendudukan Jepang 

Pada masa pemerintahan Militer Jepang, DJB dilikuidasi. Tugas DJB sebagai bank sirkulasi di Indonesia kemudian digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG).

 

Tahun 1942 Masa Hindia Belanda 

Pada tahun 1828, Pemerintah Kerajaan Belanda memberikan octrooi atau hak-hak istimewa kepada De Javasche Bank (DJB) untuk menjadi bank sirkulasi. Pada periode ini, DJB memiliki kewenangan untuk mencetak dan mengedarkan uang Gulden di wilayah Hindia Belanda.

 

Octrooi secara periodik diperpanjang setiap 10 tahun sekali. Hingga tahun 1922, telah dilakukan tujuh kali perpanjangan Octrooi.

 

Pada tahun 1922, Pemerintah Belanda menerbitkan undang-undang De Javasche Bank Wet

 

Tahun 1945 Dua Wilayah di Indonesia 

Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Belanda berusaha menguasai kembali Indonesia melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

BACA JUGA:Nikmati Limit hingga Rp100 Juta di Allo PayLater, Belanja Makin Puas

Kategori :