Ketika orang kampung heboh memperkatakan tentang kehilangan kerbau tersebut, Belalang pun mencelah dengan mengatakan bahwa ayahnya pandai menilik.
Kepada pemilik kerbau tersebut disampaikan bahwa kalau ingin tahu di mana letak kerbau tersebut.
Keberhasilan Pak Belalang meramal dengan tepat tempat kerbau berada membuatkan dia mendapat imbalan beras, padi, tembakau, dan ikan sebagai hadiah.
BACA JUGA:6 Modus Korupsi Perangkat Desa, Bukan Hanya Soal Dana Desa, Sudah Banyak yang Dipenjara
Maka masyurlah nama Pak Belalang sebagai orang yang pandai bertenung (meramal).
Pada suatu hari terjadi peristiwa raja di dalam negeri kehilangan tujuh biji peti yang berisi barang-barang berharga seperti intan, emas dan lain-lain. Pak Belalang lalu dipanggil untuk meramal di mana harta tersebut.
Raja mengancam akan membunuhnya jika dia tidak dapat menunjukkan di mana harta-harta tersebut.
Pak Belalang meminta tempo waktu kepada raja dengan alasan dia perlu membuat rujukan terlebih dahulu dengan kitab-kitab yang ada di rumah.
Sampai di rumah Pak Belalang berbaring dan termenung memikirkan nasib yang akan diterimanya jika dia gagal mendapatkan semula harta-harta tersebut, sambil dia menghitung roti yang sedang dimasak istrinya di dapur.
BACA JUGA:Pakai Dompet Digital DANA, Cairkan Insentif Kartu Prakerja Lebih Mudah dan Praktis
Dia mendengar bunyi roti kena minyak di dalam kuali, dan berkata “satu”, sambil membilang roti.
Dengan suratan takdir, pada ketika itu juga kepala pencuri masuk di halaman rumah pak Belalang.
Tatkala Pak Belalang menghitung “Tujuh” ketujuh orang pencuri semuanya sudah masuk ke halaman rumah Pak Belalang.
Pencuri-pencuri itu ketakutan. Semua pencuri tersebut mengira Pak Belalang sudah tahu bahwa yang mencuri adalah mereka.
Mereka lalu masuk menemui Pak Belalang dan mengaku salah. Dengan demikian Pak Belalang pun lepas dari masalah pembunuhan atas dirinya.
BACA JUGA:4 E-Wallet yang Bisa Digunakan Pencairan Kartu Prakerja, Gelombang 62 Dibuka Awal Oktober 2023