“Sumbangan CPO petani berdasarkan database DPP APKASINDO (2021), tercatat 26 persen dari total produksi CPO Indonesia tahun 2021. Dengan kondisi 70 persen petani sawit tidak memupuk, maka saya memperkirakan akan terjadi penurunan produksi CPO petani 5 hingga 11 persen tahun 2023,” tambah Gulat.
Jika tidak diatasi dengan segera, bukan tidak mungkin produksi TBS pekebun bisa anjlok sampai 50 persen dan akan berdampak pada produksi CPO secara nasional.
“Tentu menurunnya secara nasional produksi CPO Indonesia akan memicu kenaikan harga CPO dunia karena ketersediaan CPO berkurang dari Indonesia, apalagi ditengah krisis energi yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2022,” pungkas Gulat.
Tim Liputan