Beberapa perusahaan saat ini bahkan memberi kemudahan dengan memperkecil dana awal bahkan dengan seratus ribu rupiah kamu sudah bisa membuka rekening sahammu.
Jika kamu mau menggunakan aplikasi trading, pastikan menggunakan aplikasi yang telah disetujui OJK dan memiliki rekam jejak yang baik.
3. Gunakan idle cash atau uang dingin
Trading saham walaupun memiliki return yang tinggi tapi juga memiliki risiko yang tinggi pula.
Salah satu prinsip money management adalah berinvestasi hanya dengan menggunakan uang dingin.
BACA JUGA:Kredit Motor Tossa, Apakah Bisa? Cek Spesifikasi, Harga Serta Cara Perawatannya
Artinya uang yang kamu gunakan untuk berinvestasi tidak akan mengganggu anggaran kebutuhan pokokmu atau pos prioritas yang lainnya. Hindari juga menggunakan utang.
Jika kamu sudah menyiapkannya, mulailah secara bertahap. Gunakan modal yang kecil terlebih dahulu, bukan dengan mengalokasikan sekaligus ke dalam saham atau one go.
Hal ini bertujuan agar kamu lebih memahami situasi pasar setiap harinya sekaligus sebagai usaha untuk mengelola risiko.
4. Membuat perencanaan trading
Sebelum memulai berinvestasi kamu juga harus merancang trading agar kamu konsisten dalam investasi saham.
Perencanaan perdagangan saham sangat penting bagi para trader dalam melakukan jual beli saham di Bursa Efek.
Rencana trading itu meliputi beberapa hal seperti daftar saham untuk trading, titik entry (kapan harus membeli), titik exit (kapan harus menjual), serta titik cut loss (sampai batas mana ketika harga saham turun untuk kemudian dijual).
Setelah dibuat trading plan kita harus disiplin dalam menjalankannya. Jangan hanya mengandalkan emosi untuk mengambil sebuah keputusan.
Yakinlah jika dengan disiplin pada perencanaan yang telah dibuat akan membawa return yang maksimal.