3. Kompas
Kompas digunakan sebagai alat pendukung dalam pengamatan hilal. Selain membantu menentukan arah kiblat, kompas juga digunakan untuk membantu pengamat mengetahui arah di langit tempat hilal diharapkan terlihat.
Dengan mengetahui arah ini, pengamat dapat mengarahkan pandangannya dengan lebih tepat.
4. Kamera CCD
Kamera Charge Coupled Device (CCD) digunakan untuk menangkap gambar hilal dengan lebih detail dan sensitif. Alat ini memungkinkan pengamat untuk merekam gambar hilal dengan kualitas tinggi, sehingga memudahkan analisis dan dokumentasi pengamatan hilal.
5. Theodolit
Theodolit adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut azimuth dan ketinggian dengan akurasi tinggi.
BACA JUGA:Awas Maling, Simak Tips Aman Saat Pergi Mudik Lebaran Meninggalkan Rumah
Dalam konteks pengamatan hilal, theodolit membantu pengamat untuk mengukur posisi hilal dengan lebih tepat dan akurat dibandingkan dengan alat lain seperti kompas atau Rubu' al-Mujayyab.
6. Teleskop
Teleskop merupakan alat modern yang sangat dibutuhkan dalam pengamatan hilal. Dilengkapi dengan lensa dan cermin untuk mengumpulkan cahaya lebih banyak, teleskop memungkinkan pengamat untuk melihat hilal dengan detail yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan alat-alat lainnya.
Dengan kemampuannya yang canggih, teleskop memberikan pengalaman pengamatan hilal yang lebih mendalam dan memukau.
Nah, itulah alat-alat canggih yang kerap digunakan di Indonesia untuk melihat Hilal.
Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang bisa dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan baru dalam Kalender Islam.
BACA JUGA:Yuk Intip 11 Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Daerah di Indonesia, Ada di Daerahmu?
Pada Surah Al-Baqarah ayat 189 yang berbunyi: