Kepala Dusun Panggang II, Agung Setiawan mengatakan ada sekitar 190-an KK dari total 244 KK yang bergabung di Jamaah Aolia ini.
Bahkan keberadaan jamaah ini sudah ada sejak sebelum Agung sendiri lahir. Mbah Benu sebagai pemimpin mengklaim bahwa jamaahnya tersebar di berbagai daerah, mulai dari Sulawesi, Kalimantan, Papua dan juga luar negeri.
BACA JUGA:Jemaah Masjid Aolia Gunung Kidul Rayakan Lebaran Idul Fitri 5 Hari Lebih Cepat, Kok Bisa?
3. Penentuan Ramadan atau Syawal melalui perjalanan spiritual
Menentukan puasa Ramadan dan 1 Syawal yang dilakukan Jamaah Aolia ini berbeda dari muslim kebanyakan. Jika ada sidang Isbat atau penentuan menggunakan Hilal (bulan), Jamaah Aolia menentukan dengan hasil perjalanan spiritual pimpinannya Mbah Benu.
Semua penentuan Idul Fitri, bahkan seperti Idul Adha, disebutkan Mbah Benu ditetapkan setelah ia melakukan perjalanan spiritualnya. Ketika pemerintah dan Muhammadiyah menentukan puasa Ramadan 1445 H pada 12 dan 11 Maret kemarin, Jamaah Aolia justru melaksanakan puasa Ramadan pada 7 Maret.
BACA JUGA:Selalu Berbeda Jadwal Sholat Id, Begini Tanggapan Kemenag DIY dan PBNU Mengenai Aliran Aolia
4. Cara ibadah mirip NU
Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kemenag DIY, Jauhar Mustofa menyebutkan bahwa penentuan Ramadan dan Syawal memang berbeda dari yang lain. Namun tata cara ibadah Jamaah Aolia, mirip seperti NU.
5. Diterima di sekitar Gunungkidul
Jamaah Aolia, memang berbeda dari jamaah muslim lainnya. Kapanewon Panggang sendiri terdapat muslim NU dan juga Muhammadiyah, tapi ketiganya saling menjaga kondusivitas selama melaksanakan puasa termasuk kegiatan keagamaan lainnya.
6. Jarang gunakan pengeras kuasa ketika Idul Fitri
Jamaah Aolia juga menjaga ketertiban ketika melaksanakan ibadah. Tahu lebih dulu menggelar salat Idul Fitri, pihaknya memang tak menggunakan pengeras suara besar.
7. Tidak takbiran malam sebelum salat Idul Fitri
Jamaah Aolia jarang menggelar gema takbir saat malam perayaan Idul Fitri. Bahkan pada perayaan malam Idul Fitri, jamaah hanya melaksanakan salat Isya dan kembali.