Namun hal itu tetap dilakukan. Dampaknya, membuat gaduh dan berakibat pada bubarnya jemaah.
"Perkiraan sekitar 25% jamaah yang meninggalkan lokasi," jelasnya.
Ahmad menyayangkan hal ini bisa terjadi. Sebab, sebelum Lebaran, pihaknya telah membuat pengumuman dan sosialisasi terkait dengan panduan penyelenggaraan Salat Idulfitri, di mana salah satunya melarang memasukkan materi politik dalam isi khotbah.
Sementara itu Ketua PHBI Tamanan Bantul, Sujendro Nugroho, memohon maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang terjadi akibat khotbah bermuatan politik di Lapangan Tamanan Bantul. Pihaknya juga mengakui ada kelalaian di mana tidak ada pengecekan materi khotbah sebelum dibawakan oleh khatib.
"Saya mohon maaf karena memang tahun ini terfokus pada masalah takbir dan festival lomba sehingga untuk konfrimasi masalah ustaz untuk masalah isian memang kami tidak meminta materinya. Memang sejak dulu, sejak saya menjadi ketua PHBI tidak ada, saya anggap sudah tahu sendiri, sejak 1987 sampai sekarang, sampai dulu itu kan tidak ada masalah apa-apa. Baru kali ini," ujarnya.
"Ya saya sendiri mungkin khilaf. Ya saya mohon maaf itu, mungkin saya juga nggak mengetahui untuk detailnya sebelumnya itu," tambahnya.
"Ya saya langsung, untuk lain kali tidak usah menyinggung masalah politik, nanti kasihan jemaah," ucapnya.
BACA JUGA:Jangan Keliru, Ini Aturan Seragam Sekolah untuk SMP dari Kemendikbud dan Jadwal Pemakaiannya
Untuk lebih jelasnya, berikut ini 5 fakta-faktanya:
1. Isi Khotbah Dugaan Kecurangan Pemilu
Dalam khutbahnya, sang khatib menyinggung dugaan pemilu yang dilakukan oleh pejabat negara dan menjadi terburuk sepanjang sejarah demokrasi Indonesia.
"... oleh para pejabat negara menjadi sangat lebih memalukan dan memuakkan karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif terjadi justru di terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar," kata sosok khatib dalam video singkat itu.
Lalu, samar-samar terdengar riuh dari arah para jamaah saat khatib tersebut menyampaikan khotbahnya sambil beberapa meninggalkan lokasi.
2. Kemenag Bantul Susuri Kebenaran Video
Kepala Kantor Kemenag Bantul Ahmad Shidqi mengaku telah menginstruksikan jajarannya di KUA Banguntapan untuk menelusuri kebenaran video tersebut.
Hasilnya, diketahui bahwa salat idul fitri di Lapangan Tamanan tersebut diselenggarakan oleh panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) setempat.