3. Khatib Seorang Dosen
Berdasarkan hasil konfirmasi jajaran KUA kepada ketua PHBI setempat, sosok khatib tersebut diketahui merupakan seorang akademisi atau dosen di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Saat khotbah yang bersangkutan menyinggung bab politik, diperkirakan sebanyak 25 persen jamaah angkat kaki dari lapangan.
"Betul bahwa, di tengah khutbah, sebagian jamaah pergi meninggalkan lapangan setelah menyimak isi materi khutbah yang menyitir salah satu ayat Al Quran dikaitkan dengan kecurangan pemilu," demikian hasil klarifikasi yang diterima Ahmad.
4. Panitia Acara Minta Maaf
Panitia penyelenggara meminta maaf atas kejadian ini. Ketua PHBI Tamanan Sujendro Nugroho mengatakan panitia tahun ini terlalu fokus ke kegiatan takbiran dan festival lomba menyambut lebaran.
Sementara itu, panitia juga kesulitan mencari khatib untuk salat Idulfitri karena para ustaz sudah terjadwal mengisi ceramah di tempat lain.
Apalagi, dosen yang bersangkutan dulu juga sudah pernah diminta menjadi khatib oleh panitia PHBI Tamanan dan kala itu materi ceramahnya masih dianggap biasa saja.
"Kami mohon maaf untuk itu," kata Sujendro saat dihubungi, Jumat (12/4).
5. UAD Buka Suara
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta angkat suara usai dikaitkan dengan khatib berinisial UC itu.
Kepala Bidang Humas dan Protokol UAD Ariadi Nugraha mengakui UC memang pernah menjadi bagian dari kampus selaku dosen tamu atau dosen tidak tetap Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) hingga berakhir 2022 lalu.
Namun saat ini UC sudah tak lagi aktif mengajar di kampus. "Saat ini yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar di Universitas Ahmad Dahlan," kata Ariadi dalam keterangan resminya.
Demikian informasi yang sedang viral, jemaah shalat id bubar karena khotib ngomong soal pemilu curang lengkap dengan 5 fakta-faktanya. Semoga bermanfaat.