Mengenal Ritual Aneh Sarung Tangan Semut Peluru, Rasa Sakit Terburuk Untuk Membuktikan Kedewasaan Laki-laki

Kamis 18-04-2024,21:57 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

Satere-Mawe adalah suku yang tinggal di hutan hujan Amazon Brazil, yang memiliki ritus peralihan yang aneh dan menyakitkan yang harus dirasakan oleh semua anak laki-laki suku ini untuk diterima sebagai laki-laki dewasa.

Suku Mawe percaya bahwa setiap anak laki-laki yang ingin menjadi pria dewasa harus mengalami rasa sakit terburuk yang ditawarkan hutan.

Bagaimana caranya?

Mereka harus memasukkan lengan mereka ke dalam sarung tangan semut peluru, dan merasakan sengatan Paraponera clavata.

BACA JUGA:Dahulu Jaranan atau Kuda Lumping Bukan untuk Dipertontonkan, Cerita Awalnya Ritual untuk Tolak Bala

Semut peluru adalah spesies semut dengan sengatan paling menyakitkan dari serangga mana pun.

Sesuai dengan namanya, semut ini konon memiliki sengatan yang terasa seperti ditembak dengan peluru.

Sengatannya memberi peringkat empat dari empat pada indeks nyeri sengatan Schmidt, skala yang dibuat oleh ahli entomologi Justin O. Schmidht pada tahun 1980-an untuk mengkategorikan dan menilai rasa sakit relatif dari sengatan serangga yang berbeda.

Pada skala satu sampai empat, hanya sengatan semut peluru dan tawon tarantula elang yang memiliki nilai empat sempurna.

Sengatannya digambarkan sangat menyakitkan, dan siksaannya sangat panjang.

BACA JUGA:Punya Energi Spiritual yang Luar Biasa, 5 Weton Ini Ditakuti Mahluk Halus

Schmidt menggambarkan sengatan itu sebagai perasaan seperti ‘gelombang besar dan rasa sakit yang membakar’.

Rasa sakit berlanjut hingga 24 jam, surut, dan kembali secara teratur.

Lalu, untuk ritual kedewasaan suku Mawe, mereka menenggelamkan ratusan semut peluru dalam obat penenang alami, membuat mereka tidak sadarkan diri.

Semut besar ini kemudian ditenun menjadi sarung tangan yang terbuat dari daun, dengan sengatnya mengarah ke bagian dalam sarung tangan.

Ketika semut-semut itu sadar kembali, sarung tangan ini kemudian diletakkan di tangan para pemuda yang menjalani ritual tersebut.

Kategori :