Selain itu, orang-orang dapat mengalami gejala berbeda tergantung pada keberadaan dan lokasi bekuan darah.
BACA JUGA:Apa Itu Virus Rubella? Ini Penyebab, Gejala dan Pengobatan Herbalnya
Misalnya, gumpalan darah di dekat jantung atau paru-paru dapat menyebabkan nyeri dada, sesak nafas, atau ketidaknyamanan di sekitar tubuh bagian atas. Gejala-gejala tersebut bisa mengindikasikan serangan jantung atau emboli paru.
Sementara itu, gejala trombosis vena dalam biasanya meliputi rasa sakit, bengkak, dan perubahan warna kulit di sekitar area bekuan darah, seperti kaki.
BACA JUGA:Solusi Saraf Kejepit Tanpa Operasi, Cukup Minum Rebusan Daun Alami Ini, Dijamin Ampuh!
Untuk mendiagnosis sendiri pada penderita gangguan pembekuan darah, dokter akan bertanya kepada pasien seputar gejala yang dialami dan riwayat kesehatan.
Dokter juga dapat melakukan sejumlah pemeriksaan fisik dasar. Selama di dokter, kamu jangan lupa untuk menyebutkan:
- Kondisi kesehatan yang penderita miliki saat ini.
- Obat-obatan (resep, nonresep, suplemen, ataupun obat herbal) yang penderita pernah/sedang gunakan.
- Cedera atau terjatuh belakangan ini.
- Berapa lama perdarahan tersebut telah berlangsung.
- Apa yang sedang penderita lakukan sebelum perdarahan itu terjadi.
BACA JUGA:Selain Menyegarkan, Ini Lho Manfaat Air Rebusan Nanas untuk Wanita, No 6 Bisa Turunkan Berat Badan
Berdasar informasi ini, dokter dapat melakukan tes darah untuk meresmikan diagnosis. Tes yang mungkin pasien akan jalani, yaitu:
- Tes darah lengkap, untuk mengetahui jumlah sel darah merah dan sel darah putih.
- Tes agregasi platelet, untuk mengetahui seberapa baik platelet pasien menggumpal bersama.
- Tes waktu perdarahan, untuk dapat menentukan seberapa lama darah pasien menggumpal.
BACA JUGA:Manfaat Rebusan Serai untuk Batu Empedu, Begini Cara Mengolahnya
Pengobatan akan direncanakan berdasarkan jenis gangguan pembekuan darah yang dialami dan keparahan kondisinya.
Gangguan darah tidak bisa disembuhkan total, tetapi terapi pengobatan dapat meredakan gejalanya.
Pengobatan terhadap gangguan koagulasi mungkin melibatkan resep suplemen zat besi, transfusi darah, injeksi pengganti faktor (khususnya untuk kasus hemofilia).
BACA JUGA:Bumil Harus Tahu! Ini Manfaat Rebusan Serai untuk Ibu Hamil
Perlu diketahui, perawatan biasanya bertujuan untuk mengelola gejala dan mengurangi risiko komplikasi.
Dokter mungkin merekomendasikan satu atau lebih obat yang berupa:
- Obat anti-fibrinolitik untuk mengobati pendarahan setelah melahirkan atau operasi.
- Pil KB untuk mengurangi perdarahan menstruasi.
- Desmopresin.
- Obat imunosupresif.
- Suplemen vitamin K.
- Pengencer darah untuk mengurangi risiko pembekuan pada orang dengan kondisi gangguan pembekuan darah.
- Inhibitor trombin atau trombolitik.