NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Islam menyebar dengan cepat di Nusantara, ini riwayat dan habib pertama yang datang ke Indonesia.
Menurut Rabithah Alawiyah, sebuah organisasi resmi yang mencatat nasab keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, pada tahun 2017 diperkirakan ada antara 500 ribu hingga 1,5 juta keturunan Alawiyin yang membentuk jejak riwayat habib di Indonesia.
Keturunan Alawiyin ini, yang sering kali disebut sebagai habib, merupakan akar dari keturunan Nabi Muhammad SAW yang membentuk narasi riwayat habib di Indonesia.
Hal ini dapat ditelusuri kembali hingga jejak kedatangan Bani Alawiyin di Hadhramaut, Yaman, pada abad ke-13, yang kemudian membentuk landasan bagi riwayat habib hingga mencapai Indonesia.
Riwayat habib sampai di Indonesia yang diatributkan kepada keturunan Nabi Muhammad SAW, khususnya melalui jalur Sayyidina Husein bin Ali, cucu Rasulullah SAW yang lebih cenderung menisbatkan dirinya sebagai Alawiyin, membawa sejarah panjang.
Penelusuran data terhadap kaum Alawiyin ini pertama kali dilakukan antara tahun 1932-1940, yang menemukan adanya 68 marga atau kabilah kaum Alawiyin.
Sementara itu, di luar keturunan Alawiyin, terdapat 239 marga Arab lainnya di Indonesia yang tidak termasuk dalam keturunan tersebut.
Secara singkatnya, riwayat habib di Indonesia yang dianggap sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW, khususnya melalui keturunan Husein, putra Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW, merupakan landasan bagi narasi ini.
Di Indonesia, istilah "habib" sebenarnya hanyalah panggilan saja. Sebutan resmi mereka adalah Sayyid atau Sharif, sedangkan untuk perempuan disebut Sayyidah.
Meskipun beragam istilah digunakan, semuanya merujuk pada garis keturunan Rasulullah SAW (Ahlul Bait). Sejarah mencatat bahwa kehadiran para Habib di Indonesia sudah terjadi sejak zaman yang jauh sebelum kemerdekaan.
Jejak keberadaan para Habib dapat ditelusuri dari perintis yang menyusun silsilah mereka, yaitu Ahmad bin Isa, seorang imam dari Basrah, Irak.
Ahmad bin Isa, yang juga dikenal dengan nama Al-Imam Ahmad bin Isa atau al-Imam al-Muhajir, merupakan generasi ke-8 dari keturunan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra.