Kepercayaan Israel mengenai tanah yang dijanjikan hanyalah mitos belaka. Sebab karena kesombongan mereka sendiri, Allah telah mengharamkan tanah Palestina diinjak oleh mereka.
BACA JUGA:Gadai SK Pensiun di Bank Bengkulu? Begini Syarat dan Caranya
Dalam surat Al-Maidah ayat 26, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيۡهِمۡۛ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗۛ يَتِيهُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ فَلَا تَأۡسَ عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Artinya: "(Allah) berfirman, "(Jika demikian), maka (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan mengembara kebingungan di bumi. Maka janganlah engkau (Musa) bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu." (Surat Al-Maidah: 26).
Meski begitu, Bangsa Israel tetap mempercayai bahwa tanah Palestina adalah tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan untuk mereka.
Jadi, kesimpulannya, konflik antara Israel dan Palestina memiliki akar yang dalam dalam keyakinan agama, sebagaimana yang diceritakan dalam Alquran. Israel menyerang Palestina karena memandang tanah tersebut sebagai tanah yang dijanjikan kepada mereka.
BACA JUGA:Tampil di Expo Perayaan HUT ke-44 Dekranas 2024 Solo, Batik Besurek Jadi Andalan Bengkulu
Namun, Alquran mencatat bahwa bangsa Israel, atau Bani Israel, menunjukkan sifat pembangkangan dan keras kepala, bahkan sampai menolak perintah Nabi Musa untuk memasuki tanah Palestina.
Hal ini mengakibatkan haramnya bagi Bani Israel untuk menginjak tanah tersebut selama empat puluh tahun.
Dalam konteks ini, konflik tersebut terus berlanjut karena keyakinan dan klaim historis yang saling bertentangan antara Israel dan Palestina. Demikianlah, itulah jawaban mengapa Israel menyerang Palestina menurut Al Quran.
(Sheila Silvina)