Sering Diabaikan, Siapa yang Menetapkan 1 Minggu 7 Hari dan 1 Hari 24 Jam?

Jumat 31-05-2024,13:52 WIB
Reporter : Septi Widiyarti
Editor : Purnama Sakti

Keleluasaan jam pasir dalam memberikan pengukuran waktu yang konsisten menjadikannya pilihan yang efektif, dan perkembangan lebih lanjut terus berlanjut di berbagai belahan dunia.

Pada abad ketiga, jam pasir diperkenalkan oleh bangsa Yunani dan segera diterima sebagai alat yang praktis untuk mengukur waktu. 

Keistimewaan jam pasir terletak pada kemampuannya memberikan pengukuran waktu yang akurat dan konsisten tanpa bergantung pada faktor cuaca. Bangsa Yunani mengadopsi jam pasir ini, menggunakannya khususnya dalam konteks Senat. 

Fungsi jam pasir menjadi penting untuk menentukan batasan waktu dalam pidato atau pembicaraan di Senat, memberikan tata cara yang teratur dan efisien dalam mengelola waktu dalam keputusan dan diskusi politik.

Perkembangan lebih lanjut dalam evolusi jam pasir terjadi di daratan Eropa, di mana seorang pendeta bernama Luitprand di katedral Chartres Prancis berperan dalam pengembangan alat ini. 

Jam pasir, dengan desainnya yang sederhana namun efektif, mulai digunakan secara luas di berbagai konteks, termasuk di gereja dan dalam kehidupan sehari-hari. 

BACA JUGA:Mobil Bau Apek? Ini 7 Cara Alami Menghilangkannya, Salah Satunya Pakai Baking Soda

Keunggulan jam pasir dalam memberikan ukuran waktu yang dapat diandalkan menjadikannya pilihan yang populer dan terus mendapat perhatian untuk penyempurnaan lebih lanjut dalam pengukuran waktu.

Tradisi Bakar Lilin Selama Sesi Doa Malam

Pada masa Abad Pertengahan, biara Cluny di Burgundia, Prancis, mengembangkan kebiasaan unik untuk menandai waktu selama sesi doa malam mereka. 

Tradisi ini melibatkan pembakaran lilin, yang memberikan petunjuk visual terhadap durasi waktu yang dihabiskan dalam berdoa. Biara Kristen di Eropa pada masa itu sering mengadopsi praktik serupa untuk memandu rutinitas spiritual mereka. 

Pembakaran lilin menjadi penanda waktu yang khusus, menciptakan pengalaman spiritual yang teratur dan terstruktur bagi para biarawan di biara Cluny.

Kebiasaan pembakaran lilin yang dimulai di biara Cluny tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan, melainkan juga meluas ke kehidupan sehari-hari. 

Penggunaannya berkembang menjadi alat yang efektif untuk menunjukkan durasi waktu dalam berbagai konteks, seperti lelang barang dan proses pemilihan pemimpin. 

BACA JUGA:Ini 5 Jenis Tanaman yang Tidak Boleh Ditanam di Pekarangan Rumah, Salah Satunya Tanaman Identik untuk Kematian

Lilin, dengan kemampuannya untuk menyala dalam periode waktu tertentu, memberikan solusi praktis dalam mengukur dan mengatur aktivitas sehari-hari. 

Kategori :