Sering Diabaikan, Siapa yang Menetapkan 1 Minggu 7 Hari dan 1 Hari 24 Jam?

Jumat 31-05-2024,13:52 WIB
Reporter : Septi Widiyarti
Editor : Purnama Sakti

Hari Frigg, istri Dewa Odin, diberikan pada hari Jumat, dan hari Sabtu tetap mengikuti nama Romawi, berasal dari hari Saturnus.

Di Indonesia, selain Minggu dan Sabtu, nama-nama hari Senin hingga Jumat berasal dari bahasa Arab. 

Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat mempunyai arti berurutan sebagai dua, tiga, empat, lima, dan ramai dalam bahasa Arab. Sedangkan Minggu, dalam bahasa Melayu lama dieja sebagai Dominggu sebelum kemudian menjadi Minggu pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. 

Sabtu, konon, diambil dari bahasa Ibrani, sabat, yang berarti "Dia berhenti." Setiap nama hari mencerminkan perjalanan panjang dan kekayaan kultural yang melibatkan sejarah, agama, dan linguistik di berbagai peradaban.

Pembagian Hari dalam Setahun

Dalam kompleksitas penentuan waktu, terdapat berbagai sistem kalender yang mencerminkan keragaman budaya dan pandangan dunia. 

Dari perhitungan jalannya Matahari seperti kalender Gregorianis, hingga kalender Islam yang berbasis perjalanan Bulan, serta kalender Yahudi dan China yang menggabungkan Matahari dan Bulan. 

BACA JUGA:Daftar 5 Hp Samsung dengan Kamera Terbaik Dengan Fitur Terbaru, Hasilkan Foto dan Video Berkualitas Terbaik

Sistem lainnya, seperti siklus Tzolkin dari kalender Maya, kalender Pawukon di Bali, dan kalender Wetonan, memberikan gambaran tentang beragamnya pendekatan dalam mencatat waktu.

Sejarah kalender mencatat pergeseran dan transformasi, terutama saat Kalender Gregorianis menggantikan Kalender Yulianis dan Romawi. 

Kalender Romawi yang hanya memiliki 10 bulan dengan awal tahun pada bulan Maret, gagal mengakomodasi musim dingin yang seharusnya terjadi pada bulan musim gugur. 

Reformasi yang diprakarsai oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM menyebabkan penggantian nama menjadi Kalender Yulianis, yang dipakai selama hampir 1600 tahun.

Keunggulan Kalender Gregorianis menjadi jelas ketika ia menggantikan Kalender Yulianis, memperbaiki ketidakakuratan dalam penentuan musim. 

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa tahun Matahari lebih pendek 11 menit dan 14 detik setiap tahunnya. 

BACA JUGA:Daftar 5 Hp Redmi dengan Penyimpanan Terbesar, Multitasking Auto Gesit Tanpa Bikin Jengkel

Dalam waktu 128 tahun, satu tahun menjadi berkurang satu hari, dan pada tahun 1580, setelah hampir 1600 tahun digunakan, kalender ini mengalami penyusutan sebanyak 10 hari. 

Kategori :