Sering Diabaikan, Siapa yang Menetapkan 1 Minggu 7 Hari dan 1 Hari 24 Jam?

Jumat 31-05-2024,13:52 WIB
Reporter : Septi Widiyarti
Editor : Purnama Sakti

Praktik ini mencerminkan bagaimana aspek keagamaan dapat memberikan dampak pada kehidupan sosial dan kultural masyarakat pada masa Abad Pertengahan.

Penggunaan lilin tidak hanya berfungsi sebagai penanda waktu praktis tetapi juga membawa simbolisme yang mendalam. Lilin, dengan kemampuannya untuk menyala dan padam, menciptakan metafora tentang awal dan akhir, serta perubahan dalam perjalanan waktu. 

Sebagai inovasi praktis, penggunaan lilin di berbagai konteks mencerminkan adaptasi kreatif masyarakat pada era tersebut dalam mencari cara yang efisien dan berarti untuk mengelola waktu dan kegiatan sehari-hari.

Terciptanya Foliot

Pada akhir Abad Pertengahan, ketertarikan terhadap penunjuk waktu yang lebih tepat mendorong para pembuat jam Eropa untuk mengembangkan mekanisme yang lebih canggih. 

BACA JUGA:10 Tanaman yang Jangan Ditanam di Pekarangan Rumah, Dipercaya Bikin Sial hingga Rezeki Seret

Salah satu inovasi kunci adalah penggunaan roda bergerigi untuk mengatur escapement, suatu alat yang mengontrol gerakan jam. Dengan roda bergerigi ini, gerakan jam dapat diatur dengan lebih akurat, menciptakan kemungkinan untuk menghasilkan jam yang lebih presisi. 

Inovasi ini menjadi langkah penting dalam evolusi teknologi jam dan memunculkan pendekatan baru terhadap pengukuran waktu.

Sebagai bagian dari peningkatan mekanisme jam, para pembuat jam pada masa itu memasang semacam batang atau foliot untuk menjaga interval putaran gerigi. 

Pengatur interval putaran ini memiliki peran krusial dalam menjaga kestabilan gerakan jam dan memastikan bahwa waktu yang diukur tetap konsisten.

Dengan memanfaatkan pengetahuan astronomi dan prinsip-prinsip mekanika, para inovator menciptakan jam yang tidak hanya akurat tetapi juga dapat diandalkan dalam menjaga keakuratan waktu. 

Deskripsi rinci tentang mekanisme jam model ini dicatat oleh Giovanni de Dondi, seorang profesor astronomi dari Padua, Italia, pada tahun 1364, yang diterbitkan dengan judul 'II Tractus Astarii'.

BACA JUGA:7 Tanaman yang Jangan Ditanam di Pekarangan Rumah, Primbon Jawa Sebut Bisa Bawa Sial

Giovanni de Dondi, dengan karyanya yang berjudul 'II Tractus Astarii', memberikan kontribusi penting dalam dokumentasi dan penyebaran pengetahuan tentang mekanisme jam pada abad ke-14. 

Sebagai seorang profesor astronomi, ia tidak hanya menciptakan jam yang inovatif tetapi juga berbagi pengetahuannya dengan masyarakat melalui karya tulisnya. 

Deskripsi rinci yang disampaikan oleh de Dondi menggambarkan kemajuan signifikan dalam teknologi jam pada masanya dan membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut dalam ilmu jam dan mekanika.

Kategori :