Normalnya, limbah pencernaan dalam bentuk feses dikeluarkan dari usus besar melalui anus sedikitnya tiga kali dalam seminggu.
Ketika mengalami sembelit, limbah ini akan tertahan lebih lama dalam usus besar, menyebabkan gas menumpuk. Akibatnya, seseorang akan lebih sering kentut karena tubuh mencoba mengeluarkan gas yang terperangkap tersebut.
Keadaan ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam proses pencernaan, dimana feses yang tidak dikeluarkan tepat waktu menyebabkan gas menumpuk dalam usus.
5. Kentut Disertai Kembung dan Sakit Perut
Kombinasi antara kentut, kembung, dan sakit perut seringkali menjadi tanda intoleransi makanan. Intoleransi makanan terjadi ketika tubuh kesulitan mencerna zat tertentu dalam makanan atau minuman.
Kembung adalah gejala umum dari intoleransi makanan karena proses pencernaan yang tidak sempurna menyebabkan produksi gas meningkat, yang kemudian menyebabkan perut kembung. Gas yang berlebihan ini menyebabkan kram dan frekuensi kentut yang meningkat.
Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh tidak mampu mencerna makanan tertentu dengan baik, yang kemudian menyebabkan produksi gas berlebih sebagai hasil dari proses fermentasi oleh bakteri usus.
BACA JUGA:Resmi! Tokopedia TikTok Shop PHK Karyawan, Berapa Pesangon yang Diberikan?
6. Kentut Instan
Kamu mungkin pernah mengalami momen tiba-tiba kentut saat makan. Hal ini memang menyebalkan sekaligus memalukan. Tenang, hal ini bukan karena makanan yang sedang dikonsumsi.
Menurut dokter Will Bulsiewicz, ahli gastroenterologis di Carolina Selatan, kondisi ini disebut sebagai refleks gastrokolik.
Refleks ini terjadi ketika perut perlu memberikan ruang untuk makanan yang masuk, sehingga tubuh perlu mengeluarkan gas-gas yang ada di perut.
7. Kentut dengan Sensasi Terbakar
Kalau kamu cinta dengan makanan pedas, maka kamu harus siap dengan segala konsekuensinya. Bukan cuma mulut saja yang bisa terbakar, kentut bahkan anus kamu pun bisa terasa terbakar kalau kamu terlalu banyak atau terlalu sering makan pedas.