3. Diet Seimbang dan Suplemen
Mengonsumsi diet yang kaya akan nutrisi dan seimbang dapat sangat membantu. Pastikan untuk mendapatkan cukup kalsium dan protein. Dokter juga biasanya akan merekomendasikan suplemen kalsium atau aspirin dosis rendah untuk membantu mencegah preeklamsia pada perempuan yang berisiko tinggi.
4. Mengelola Berat Badan
Menjaga berat badan yang sehat selama kehamilan dapat mengurangi risiko preeklamsia. Obesitas merupakan faktor risiko utama, jadi menjaga pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur sangat dianjurkan.
BACA JUGA:Ciri Rumah Berhantu dan Tips Tinggal di Rumah Angker
5. Olahraga Teratur
Melakukan aktivitas fisik yang sesuai dan aman selama kehamilan dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan serta mengurangi risiko preeklamsia. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis dan intensitas olahraga yang aman untuk dilakukan.
6. Mengurangi Stres
Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan pernapasan dalam dapat membantu menjaga tekanan darah tetap normal. Mendapatkan istirahat yang cukup juga penting untuk kesehatan Bunda dan janin.
7. Hindari Merokok dan Alkohol
Merokok dan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko preeklamsia dan komplikasi kehamilan lainnya. Menghindari kebiasaan ini selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan Bunda dan bayi.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan bekerja sama dengan tenaga medis, risiko preeklamsia dapat diminimalisir. Sehingga, Bunda dapat tetap sehat jelang melahirkan.
BACA JUGA:Dana Desa di Kabupaten Tolikara Tahun 2024, Segini Pembagian Alokasi untuk 541 Desanya
Sebegai informasi, preeklamsia dapat membahayakan persalinan jika dibiarkan. Berikut dampak preeklamsia:
Preeklamsia dapat membahayakan persalinan dan berdampak serius baik bagi Bunda maupun bayi. Sebab, perempuan dengan preeklamsia sering memerlukan persalinan dini untuk melindungi Bunda dan bayi.
Tak sampai disitu, kelahiran prematur juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, termasuk masalah pernapasan, gangguan perkembangan, dan risiko infeksi yang lebih tinggi.
Selain itu, preeklamsia juga dapat meningkatkan risiko solusio plasenta yaitu kondisi di mana plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum persalinan. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan berat pada Bunda dan kekurangan oksigen pada bayi.