BACA JUGA:Kenapa Kita Tidak Boleh Main Sakura School Simulator? Ternyata Ini Alasan dan Dampaknya
Untuk diketahui, perkara ini mencuat saat perempuan muda berinisial AC yang bekerja sebagai penjaga kasir pintu keluar parkir, melaporkan pimpinannya ke Polda Bengkulu atas perkara dugaan asusila yang dialaminya pada awal Juni 2024 lalu.
Kuasa hukum korban, Harsana menyampaikan peristiwa bermula di tanggal 5 Juni 2024 lalu, saat korban berada di dalam pos penjagaan, dan saat itu korban didatangi oleh terduga pelaku berinisial JS dan SN, sembari mengobrol melalui jendela pos yang terbuka. BACA JUGA:Seluma Merdeka Sinyal, Bupati Uji Coba Zoom Meeting dari Kantor Camat Ulu Talo Namun saat korban sedang lengah, terduga pelaku JS memegang bagian sensitif korban, Sontak korban kaget dan mencoba menghindar dari perbuatan terduga pelaku namun korban tidak bisa berbuat apa-apa dan masih berada di tempatnya semula. "Mulanya terduga pelaku mendatangi korban di pos penjagaan parkir, dan tiba-tiba terduga pelaku JS memegang bagian sensitif korban," ungkap HarsanaPasca dari kejadian tersebut, korban kembali dipanggil oleh terduga pelaku NS ke ruangannya yang ada di rumah sakit tersebut dengan modus untuk setoran uang parkir, pada 15 Juni 2024 lalu.
Selanjutnya setelah korban menyetorkan uang parkir, pelaku NS mengantarkan korban kembali ke lokasi tempatnya bekerja.
BACA JUGA:Ini Daftar Nama Paskibraka dan Asal Sekolah yang Diumumkan Pemkab Seluma 2024
Namun setibanya di parkiran, terduga pelaku NS meminta korban untuk menciumnya, namun hal tersebut ditolak oleh korban. Kemudian terduga pelaku NS secara paksa memegang bagian sensitif korban di parkiran.
"Selain JS, pelaku NS juga memegang bagian sensitif korban di parkiran setelah mengantar korban kembali ke lokasinya bekerja," tutup Harsana.
(Adrian M Yusuf)