NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Geger, sopir ambulans, turunkan jenazah di SPBU, ini kronologi kejadian dan 5 faktanya.
Baru-baru ini ramai diperbincangkan warganet di media sosial, seorang sopir ambulans RSUD Ade M Djoen Sintang menurunkan jenazah bayi laki-laki di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Direktur RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang, drg Ridwan Tonny Hasiholan Pane mengatakan, peristiwa itu terjadi saat Suhardi mengisi BBM Dexlite di SPBU Tugu Beji Sintang. Saat itu, Suhardi meminta uang Rp 400 ribu ke keluarga korban namun ditolak.
BACA JUGA:Ini Ketentuan Mendirikan BPR, Berapa Minimal Syarat Modal yang Diperlukan?
Kronologi Kejadian
Insiden tersebut terjadi di sekitar kawasan Tugu Beji, Sintang, Kalimantan Barat pada Senin (15/7/2024).
Bayi tersebut lahir normal di RSUD Ade M Djoen Sintang. Namun, sudah meninggal dalam kandungan.
Ojong, kakek bayi malang tersebut menceritakan jika pihaknya sudah membayar biaya ambulans sebesar Rp 690 ribu di kasir RSUD Ade M Djoen Sintang.
BACA JUGA:Tak Sembarangan, Ini Syarat Pendirian Bank Umum dan BPR, Segini Saldo Minimal
"Itu pun kami ndak punya uang. Terus minta tolong. Dibantu sama Pak Dewan," kata Ojong ditemui lokasi kejadian.
Setelah membayar biaya jasa ambulans, keluarga dan jenazah bayi tersebut berangkat ke Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir. Mobil ambulans berhenti sebentar di SPBU untuk mengisi BBM.
Kata Ojong, oknum sopir tersebut meminta tambahan biaya untuk membayar minyak jenis Dexlite sebesar Rp 600 ribu.
BACA JUGA:5 Alasan Penumpang Pesawat Dilarang ke Toilet Saat Take Off dan Mendarat, Bisa Terjebak dalam Toilet
"Kata sopirnya,minta duit Rp 600 ribu untuk beli minyak. Aku jawab ndak punya duit dan sudah kami bayar di kasir. Kata sopir ndak bisa gitu. Itu urusan saya, kasir ndak ada urusan," ungkap Ojong.
Pihak keluarga merasa sakit hati dengan ucapan sopir tersebut. Lalu memutuskan keluar dari mobil ambulans. Sementara jenazah bayi laki-laki tersebut digendong oleh neneknya.