BACA JUGA:Sejarah Kenapa Jogja dan Aceh Menjadi Daerah Istimewa di Indonesia
Bantahan dari Pemilik Usaha
Agus dengan tegas membantah tuduhan bahwa bakso yang dijual menggunakan daging tikus. Ia menegaskan bahwa selama ini bakso yang dijual menggunakan daging sapi asli dari rumah pemotongan hewan (RPH) Surabaya yang sudah memiliki sertifikat halal.
Potongan daging yang terlihat seperti berbulu sebenarnya adalah kulit sapi yang masih ada bulunya.
"Kami sangat dirugikan oleh video viral ini. Bakso yang kami jual selama ini menggunakan daging sapi berkualitas dari RPH yang sudah bersertifikat halal," jelas Agus. Ia juga menduga ada pihak yang tidak senang dengan kesuksesan usaha keluarganya dan mencurigai adanya persaingan bisnis yang tidak sehat.
Rupanya warung bakso yang dituding memakai daging tikus itu merupakan salah warung bakso legendaris di Kota Surabaya, yakni Bakso Ronggolawe di Jalan Bulak Banteng Baru, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya.
Warung bakso ini sudah berdiri sejak tahun 1986 dan telah memiliki sertifikasi halal.Direktori Vokasi Unair bahkan mencantumkan Bakso Ronggolawe sebagai salah satu kuliner terenak di Kota Surabaya.
Warung bakso ini juga mendapatkan penilaian bintang 4,4 dan telah diulas sebanyak 1.709 kali di Google Maps.
Tidak tinggal diam, Agus dan keluarganya memutuskan untuk mengambil langkah hukum. Mereka melaporkan akun media sosial yang memviralkan video tersebut ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik.
Laporan tersebut diajukan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya oleh Intan Puspita Mayasari, putri Rujito.
BACA JUGA:Uji Coba Makan Gratis Prabowo-Gibran Dimulai, Ini Menu yang Disajikan di SDN Bogor
Laporan resmi tersebut telah diterima dan dicatat dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) Nomor: STPL/B/416/VII/2024/SPKT/POLRES PELABUHAN TANJUNG PERAK/POLDA JATIM.
"Video viral ini membuat nama Bakso Ronggolawe menjadi buruk di mata masyarakat dan menurunkan omzet penjualan. Kami melaporkan akun penyebar video tersebut ke polisi atas pencemaran nama baik dengan penyebaran video hoax dan perbuatan yang tidak menyenangkan," ungkap Agus.