Viral Banyak Bocil Datangi RSCM untuk Cuci Darah, IDAI Angkat Bicara

Jumat 26-07-2024,15:59 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

"Penyebabnya juga berbeda dengan orang dewasa, yaitu kelainan bawaan yang bisa berupa bentuk ginjal yang tidak normal saat lahir atau fungsinya yang tidak normal," lanjutnya.

Salah satu kondisi yang sering dijumpai adalah sindrom nefrotik, yaitu kondisi ketika glomerulus rusak sehingga banyak protein yang bocor dari darah ke dalam urin.

BACA JUGA:Belanja Hemat, Cek Katalog Promo JSM Alfamart Periode 26-28 Juli 2024 di Sini!

Selain itu, ada juga kelainan bawaan berupa ginjal yang berisi banyak kista, sehingga tidak ada lagi jaringan yang sehat dan ginjal tidak bisa berfungsi dengan baik.

Kelainan lainnya adalah sumbatan pada ginjal, ginjal yang hanya terbentuk satu sejak lahir, atau ginjal yang satu lahir dalam kondisi kecil atau dengan kelainan lainnya.

RSCM Jakarta merupakan rumah sakit rujukan yang tidak hanya melayani pasien dari Jakarta dan Pulau Jawa, tetapi juga dari luar Pulau Jawa.

Oleh karena itu, banyaknya jumlah pasien anak yang menjalani cuci darah di RSCM terjadi karena rumah sakit ini menjadi tempat rujukan bagi banyak pasien anak dari berbagai daerah.

Respon IDAI

Menanggapi isu ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga memberikan tanggapan. Ketua UKK Tumbuh Kembang Anak IDAI, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), mengungkapkan bahwa saat ini banyak anak-anak yang mengidap penyakit ginjal.

Hal ini membuat RSCM dipenuhi oleh anak-anak yang mengidap penyakit ginjal kronik dan mengharuskan mereka untuk menjalani cuci darah. "Anak kecil memang bisa sakit ginjal dan rentan cuci darah juga ada," ujar dr. Rini pada Perayaan Hari Anak Nasional 2024 di Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2024).

BACA JUGA:Gawat! Sejumlah Bocah SD Asyik Bermain Judi Online di Dalam Kelas, Penghancur Masa Depan

Beberapa netizen menuding bahwa salah satu penyebab anak mengalami masalah pada ginjal adalah terkait kasus cemaran etilen glikol pada obat sirup yang sempat heboh di tahun 2023. Merespons hal tersebut,

Ketua Umum IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan bahwa kasus obat sirup anak yang menyebabkan gagal ginjal memang ada, namun itu sudah terjadi lama.

Hal ini karena adanya kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). "Gagal ginjal (pada anak) karena obat sirup saat itu karena keracunan EG dan DEG. Kasus lama itu," tegas dr. Piprim.

Saat ini, IDAI justru menyoroti gaya hidup anak-anak yang semakin tidak baik, sehingga kasus-kasus diabetes, obesitas, dan gagal ginjal naik. Anak-anak sekarang cenderung malas berolahraga, jarang minum air putih, dan lebih suka minum minuman manis dalam kemasan.

BACA JUGA:Penipuan Jual Beli Rumah, Uang Rp 100 Juta Melayang, Rumah Tidak Dapat

Kategori :