Fakta Pamflet ‘Lomba Minum Tuak Antar Kampung’ Jelang Perayaan HUT RI ke-7 yang Bikin Geger media Sosial

Sabtu 10-08-2024,20:11 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

"Saya juga tidak berani. Setelah minum kalau terjadi perkelahian atau hal-hal tidak diinginkan, bagaimana?" tandas Wenseslaus dengan tegas.

Pamflet ini memang sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di sekitar Desa Pasir Putih.

BACA JUGA:Duplikat Bendera Pusaka dan Teks Proklamasi Tiba di Kalimantan Timur, BPIP: Simbol Perjuangan Bangsa

Mereka merasa bahwa acara seperti ini tidak seharusnya diadakan, karena selain tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dipegang oleh masyarakat setempat, juga dapat menimbulkan dampak buruk, seperti mabuk-mabukan dan konflik antarwarga.

Tuak sendiri, sebagai minuman tradisional, memang memiliki tempat khusus dalam budaya masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, termasuk NTT. 

Minuman berwarna putih pekat yang mengandung alkohol ini biasanya disajikan dalam berbagai acara adat dan ritual. 

BACA JUGA:Waspada Berita Hoax Terkait Pilkada, ini Pesan Kapolresta Bengkulu

Tuak juga dikenal sebagai minuman yang menghangatkan tubuh dan sering dikonsumsi oleh orang-orang di daerah pegunungan atau dataran tinggi.

Namun, karena mengandung alkohol, tuak juga kerap dikaitkan dengan masalah-masalah sosial seperti mabuk-mabukan dan kerusuhan.

Melansir laman resmi Warisan Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tuak tidak hanya dikenal di NTT, tetapi juga di beberapa daerah lain di Indonesia, seperti Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. 

BACA JUGA:Detik-detik Kecelakaan Pesawat, Sempat Berputar-putar di Udara Sebelum Akhirnya Jatuh

Namun, peredaran dan konsumsi tuak di masyarakat biasanya diatur dengan ketat, terutama karena dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari konsumsi berlebihan.

Pentingnya teliti agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar, dan selalu memeriksa kebenaran sebelum menyebarkannya lebih lanjut.

Dan perlu dicatat! kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, bahwa di era digital seperti sekarang ini, informasi bisa dengan cepat menyebar dan menimbulkan berbagai macam tanggapan dan reaksi  di masyarakat. 

BACA JUGA:Bus Double Decker Terbaik di Indonesia, Fasilitas Mewah dan Kapasitas yang Lebih Luas

Oleh karena itu, bagi setiap orang untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum mempercayainya atau membagikannya kepada orang lain.

Kategori :