Viral Pabrik Bakso dari Jeroan Sapi Pengganti Daging, Keuntungannya Sampai Rp 15 Juta per Bulan

Rabu 14-08-2024,09:59 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

Meskipun menggunakan bahan baku yang tidak sesuai, pabrik ini mampu meraup keuntungan yang cukup besar.

Dalam sehari, pabrik tersebut bisa memproduksi hingga 200 ribu butir bakso, dengan jumlah karyawan sekitar 50-60 orang. Produksi yang besar ini tentu saja menghasilkan omzet yang signifikan.

Victor Inkiriwang menjelaskan bahwa dalam sebulan, MT bisa mengantongi keuntungan bersih sekitar Rp 15 juta. 

BACA JUGA:7 Cara Alami Menghaluskan Kulit Wajah, Dijamin Ampuh, Bakal Bikin Banyak Orang Iri

Keuntungan ini didapatkan setelah dipotong biaya produksi dan operasional lainnya. Angka ini mungkin terlihat tidak terlalu besar dibandingkan dengan usaha bakso lainnya, namun mengingat bahwa MT menggunakan bahan baku yang jauh lebih murah, keuntungan tersebut tetap cukup signifikan.

4. Alasan Menggunakan Jeroan Sapi

Alasan utama MT memilih untuk menggunakan jeroan sapi sebagai bahan baku adalah untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan. 

Jeroan sapi dan kerongkongan yang digunakan merupakan bagian dari sapi yang biasanya tidak dimanfaatkan dalam pembuatan bakso. Oleh karena itu, harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan daging sapi segar.

Dengan mencampurkan jeroan sapi dengan tepung terigu, MT berhasil menciptakan produk yang memiliki tekstur dan rasa yang mirip dengan bakso daging sapi, meskipun kandungan gizi dan kualitasnya jauh berbeda. 

BACA JUGA:Moge Klasik Kawasaki W800 2025 Siap Ramaikan Pasar Otomotif, Cek Harganya

Praktik ini jelas-jelas merupakan tindakan penipuan terhadap konsumen, yang mengira mereka membeli bakso sapi asli.

Dampak dan Reaksi Publik

Kasus ini tentu saja memicu reaksi keras dari masyarakat. Konsumen merasa sangat dirugikan karena telah mengonsumsi produk yang tidak sesuai dengan yang diiklankan. 

Apalagi, bagi konsumen Muslim, tidak adanya label halal pada produk tersebut menjadi masalah besar karena mereka tidak bisa memastikan kehalalan produk yang mereka konsumsi.

Selain itu, kasus ini juga menimbulkan kekhawatiran akan keamanan pangan di Indonesia. Jika satu pabrik bakso bisa lolos dari pengawasan dan beroperasi selama bertahun-tahun tanpa izin, maka bukan tidak mungkin ada pabrik-pabrik lain yang melakukan praktik serupa. 

BACA JUGA:8 Cara Ampuh Menghaluskan Wajah dengan Bahan Alami, Dijamin Percaya Diri Tidak akan Rontok

Kategori :