Anom juga menegaskan bahwa siapapun yang terlibat dalam kasus ini akan mendapatkan penindakan hukum secara profesional. "Siapapun yang terlibat akan kami lakukan penindakan hukum secara profesional," jelasnya dengan tegas. Hal ini menunjukkan komitmen kepolisian untuk menangani kasus ini dengan serius, mengingat modus operandi pelaku yang sangat meresahkan.
Kejadian ini juga menarik perhatian netizen setelah video rekaman CCTV perampokan tersebut diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah.
Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar dari berbagai pengguna media sosial yang memberikan tanggapan beragam terkait aksi perampokan yang cukup berani ini.
Beberapa netizen menyoroti detil yang ada dalam video, seperti yang disampaikan oleh pengguna dengan akun @joniirawanmail, "Jempol Pelaku sempat nempel di meja panggil aja tim forensik INAFIS buat ambil sidik jari pelaku bisa diidentifikasi di pusat data nasional, meskipun pelaku pake masker dan helm.”
Ada pula komentar yang mengkritisi aksi pelaku yang menggunakan atribut polisi untuk melakukan kejahatan. Seperti yang dikatakan oleh pengguna, "logikanya kalo dia polantas beneran, gak mungkin dia ngrampok pake baju polantas laa wkwkwk." Banyak netizen yang meyakini bahwa pelaku adalah warga sipil yang mencoba menyamar sebagai polisi untuk mempermudah aksinya.
Sementara itu, beberapa komentar lain menyoroti pentingnya keamanan yang lebih baik di tempat-tempat seperti BRI Link yang menjadi sasaran perampokan.
BACA JUGA:Spesifikasinya Bikin Senyum, Ini Harga Terbaru Samsung Galaxy A55 5G Bulan Agustus 2024
Akun @irfan_noviandana menulis, "Usaha BRI Link itu sekarang jadi sasaran kejahatan, para mitra BRI Link harus punya standar keamanan yg memadai, minimal ada satu sekuriti, kemudian meja pegawai itu tidak mudah dimasuki oleh orang lain." Komentar ini menggambarkan kekhawatiran netizen akan keamanan di agen-agen keuangan kecil yang sering kali menjadi target kejahatan.
Selain itu, ada juga kekhawatiran dari pengguna lain seperti @ecaaaaaaaa.e yang mempertanyakan keberadaan satpam di lokasi tersebut, "ko bisa gada satpam? harusnya kl ada uang sebanyak itu CCTV depan belakang ada, bahkan dr pas depan kantor agennya juga."
Meski demikian, hingga saat ini belum ada informasi lanjutan mengenai identitas pelaku atau penangkapan yang dilakukan.
Namun, pihak kepolisian terus bekerja keras untuk mengusut kasus ini. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan meningkatkan keamanan, terutama di tempat-tempat yang sering menjadi sasaran perampokan.
Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh para pemilik usaha, terutama yang bergerak di bidang pelayanan keuangan.
Pertama, penting untuk selalu memastikan bahwa area tempat kerja dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai, seperti CCTV yang berfungsi dengan baik, alarm, dan kehadiran petugas keamanan atau satpam di lokasi.
Selain itu, pegawai yang bekerja di bidang keuangan perlu mendapatkan pelatihan tentang bagaimana menghadapi situasi darurat seperti perampokan.
Mereka perlu dilatih untuk tetap tenang, mengikuti prosedur keselamatan yang telah ditetapkan, dan segera melaporkan kejadian kepada pihak berwajib jika terjadi peristiwa serupa.
Terakhir, kerjasama antara pemilik usaha dan pihak kepolisian sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman.