Meskipun demikian, Ulianaci bersedia membayar biaya tambahan, namun ia meminta kepastian mengenai total biaya yang harus dibayarkan.
Ketika ia terus menanyakan tarif tambahan, pengemudi tersebut malah menghindari pertanyaan dan berfokus pada hal lain.
"Setelah itu kita naik, aku tanya lagi jadi harganya berapa. Dia mulai bahas lain dan aku mulai mikir juga kenapa susah bilang aja kan bukan kesalahan aku dia terima paket hemat," tulis Ulianaci.
BACA JUGA:Catat! Ini Jurusan Lulusan SMK untuk Pendaftaran CPNS 2024 di Kemenkeu
Setelah pengemudi berkali-kali mengalihkan topik, Ulianaci merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk turun dari mobil. Sebelum turun, ia merekam video sebagai bukti bahwa pengemudi tersebut tidak jujur.
Namun, pengemudi justru marah ketika tahu dirinya direkam. Saat Ulianaci mencoba mengambil kopernya sendiri, sesuatu jatuh dari mobil, dan pengemudi tersebut langsung berteriak menuduh Ulianaci telah merusak mobilnya.
"Setelah dia marah ke aku karena divideo, video terpotong karena dia nggak mau keluarin koper, dan pas aku coba sendiri ada sesuatu dari mobil dia jatoh dan dia mulai teriak ke aku ketika aku ngerusakin mobilnya dia," lanjut Ulianaci.
Dalam keadaan emosi, Ulianaci akhirnya menangis, namun untungnya ada ibu-ibu pemilik warung yang baik hati membantu Ulianaci memanggil pengemudi lain untuk melanjutkan perjalanan.
Respon Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu
Menanggapi insiden tersebut, Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu turut memberikan respon melalui unggahan di media sosial.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, SP, M.Si., mengecam tindakan oknum pengemudi Grab yang bersikap tidak sopan kepada Ulianaci.
Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan kepribadian masyarakat Bengkulu yang dikenal ramah dan penuh kehangatan.
"Saya mengecam tindakan yang baru saja ramai dibicarakan di media sosial tentang oknum taksi online yang berlaku tidak sopan kepada wisatawan. Kami menghimbau seluruh lapisan masyarakat, khususnya pelaku industri pariwisata, untuk bersama-sama mendukung promosi dan pelayanan pariwisata Bengkulu dengan berlaku sopan untuk mencerminkan kepribadian khas Bengkulu yang penuh kehangatan dan keramahan. Sungguh, perbuatan sopir tersebut bukanlah cerminan masyarakat Bengkulu secara umum," tulis Murlin dalam pernyataan resminya.
Lebih lanjut, Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu juga berharap kejadian ini tidak akan terulang kembali.