Namun, sebelum prosedur operasi usus buntu dilaksanakan, dokter memutuskan untuk melakukan tindakan cuci lambung terlebih dahulu.
BACA JUGA:Update Daftar Harga Baja Ringan September 2024 Berdasarkan Merek
"Disarankan tindakan pemasangan NGT (nasogastric tube). Dikuras dulu isi lambungnya karena mau dilakukan operasi usus buntu, jadi dicuci dulu lambungnya. Kata dokter bisa jadi itu lambungnya yang luka gitu," tutur Alawiyah.
Prosedur cuci lambung tersebut dilakukan selama kurang lebih empat hari. Selama proses tersebut, cairan yang keluar dari lambung Alawiyah awalnya berwarna merah, menandakan adanya perdarahan di lambung.
Setelah beberapa kali pencucian, cairan yang keluar berubah menjadi hitam, yang menurut dokter menandakan adanya masalah serius pada lambungnya.
BACA JUGA:Rincian Biaya Ganti Plat Mobil Tahun 2024, Perhatikan Prosedurnya
Meskipun demikian, kondisi Alawiyah perlahan mulai membaik setelah menjalani prosedur ini, dan akhirnya tidak diperlukan tindakan lanjutan berupa operasi.
"Cairan pertama yang keluar itu merah, katanya terjadi perdarahan di lambung. Terus setelah itu berangsur jadi hitam, kata dokter ini menandakan ada masalah," ungkap Alawiyah. "Setelah dicuci terus terus terus, ternyata kondisi saya membaik. Setelah membaik dilakukan USG abdomen dan ternyata memang benar ada masalah di lambung saya."
Kasus yang dialami Alawiyah ini kemudian mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk para tenaga medis. Salah satunya adalah dr Yunita Indah Dewi SpPD, seorang spesialis penyakit dalam.
BACA JUGA:Simulasi Kredit Honda ADV 160, Angsuran Mulai Rp 600 Ribuan Per Bulan
Dalam penjelasannya, dr Yunita mengatakan bahwa prosedur cuci lambung biasanya dilakukan untuk beberapa tujuan tertentu.
Salah satunya adalah untuk mengurangi tekanan dalam saluran cerna, mengeluarkan darah dari saluran cerna bagian atas, dan menghindari aspirasi saat kondisi tertentu, seperti sebelum tindakan operasi.
"Cuci lambung dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam saluran cerna, mengeluarkan darah dari saluran cerna bagian atas, dan menghindari aspirasi saat kondisi tertentu," jelas dr Yunita. Ia juga menyebutkan beberapa kondisi yang membuat seseorang diharuskan menjalani prosedur cuci lambung.
Kondisi-kondisi tersebut antara lain adalah perdarahan saluran cerna bagian atas, yang bisa disebabkan oleh efek samping obat, penyakit sirosis hati, atau asam lambung.
BACA JUGA:Rekomendasi HP RAM 12 GB Terbaik 2024, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
Selain itu, cuci lambung juga bisa dilakukan pada pasien yang mengalami keracunan obat-obatan atau memiliki gangguan peristaltik atau sumbatan di saluran cerna, seperti tumor.